Pelatih Paris Saint-Germain Luis Enrique tidak ingin timnya besar kepala saat bertamu ke kandang Aston Villa pada leg kedua perempat final Champions League, Rabu (16/4) dini hari WIB.

PSG tampil gemilang di leg pertama dan berhasil menang meyakinkan 3-1. Les Parisiens kini memiliki tantangan berat bermain di Villa Park pada leg kedua.

PSG Menang Comeback Lawan Villa

Pada laga yang berlangsung di Parc des Princes, Paris Saint-Germain bangkit dari ketertinggalan di awal pertandingan untuk mengalahkan Aston Villa 3-1. 

Tim tamu secara mengejutkan unggul terlebih dahulu pada menit ke-35 melalui Morgan Rogers, memanfaatkan kesalahan lini tengah. 

PSG merespons dengan cepat, dengan Désiré Doué yang berusia 19 tahun melepaskan tendangan melengkung yang menyamakan kedudukan. 

Khvicha Kvaratskhelia kemudian menunjukkan kecemerlangan individunya, mengalahkan Axel Disasi dan membawa PSG unggul di awal babak kedua. Nuno Mendes menambahkan gol solo spektakuler di waktu tambahan, memberi PSG keunggulan dua gol menjelang leg kedua. 

Baca juga: Aston Villa Akan Maksimalkan Dukungan Tuan Rumah Lawan PSG

Tak Ingin Besar Kepala

PSG tampil gemilang pada leg pertama. Mereka mendominasi penguasaan bola, menguasai 76% dan mencatatkan 29 tembakan ke gawang.

Namun kini Enrique tidak ingin timnya besar kepala, apalagi anggapan timnya yang kini menjadi favorit juara.

“Jalan menuju Liga Champions berjalan dengan tim-tim favorit yang telah tersingkir di sepanjang jalan,” kata Enrique.

"Tentu saja, kami lebih baik di leg pertama dan pantas menang, tetapi cerita itu sudah berlalu. Sekarang cerita kedua dimulai. Kita lihat siapa yang lebih baik, siapa yang akan menang.”

"Kami memiliki keuntungan itu tetapi itu tidak sesuai dengan filosofi kami untuk berpikir dengan pasti. Kami masih memiliki ide untuk tidak melakukan perhitungan. Jika Aston Villa mencetak gol atau menang, kami harus menunjukkan dalam pertandingan ini bahwa kami memiliki level yang dibutuhkan untuk mencapai semifinal."

Sempat Terseok di Awal, PSG Kini Tampil Gemilang

PSG sempat terseok-seok di awal musim, terutama di fase liga Champions League. Mereka sempat gagal meraih kemenangan dalam tiga laga, termasuk kekalahan melawan Arsenal, Atletico Madrid, dan Bayern Munich.

Namun PSG, yang sudah mengunci gelar Ligue 1, kini telah berkembang menjadi salah satu tim paling solid di Eropa dengan lini depan mematikan yang terdiri dari Ousmane Dembele, Khvicha Kvaratskhelia, Bradley Barcola, dan Desire Doue.

“Seiring berjalannya waktu, skenario di sekitar kita berubah,” tambah eks pelatih Barcelona ini.

"Kita telah beralih dari pesimisme maksimum yang kita lihat di awal musim menjadi motivasi dan kegembiraan yang kita lihat saat ini. Kunci dalam kasus ini adalah kedewasaan yang kita lihat meskipun tim saya masih muda.”

"Kemampuan untuk melupakan semua yang terjadi dan tetap fokus pada permainan. Karena belum ada yang dilakukan, semuanya belum berakhir. Ini akan sulit dan kita akan menderita. Jika kita siap menderita, itu berarti kita siap untuk mencapai tujuan kita, yaitu kemenangan."

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!