Arsenal Jaga Rekor Sempurna usai Menang Meyakinkan 3-1 atas Bayern Munich
Arsenal menyajikan penampilan monumental di Emirates Stadium yang bergemuruh pada Kamis (27/11) dini hari WIB, mengalahkan juara Jerman Bayern Munich 3-1 dalam pertandingan fase liga UEFA Champions League.
Kemenangan ini mempertahankan rekor sempurna The Gunners di Eropa dan mengirimkan pesan yang jelas bahwa tim asuhan Mikel Arteta adalah pesaing sejati untuk hadiah utama di benua biru.
Hasil ini memberikan Bayern Munich kekalahan pertama mereka di musim 2025/26 di semua kompetisi dan mendorong Arsenal unggul tiga poin di puncak klasemen fase liga yang diperluas, semakin memperkuat posisi mereka di antara para elit.
Babak Pertama Berbagi Angka
Pertandingan dimulai dengan pertarungan taktis yang hati-hati, di mana Bayern asuhan Vincent Kompany berusaha mengontrol penguasaan bola dan meredam atmosfer stadion. Namun, keunggulan Arsenal dari situasi bola mati terbukti menentukan dalam memecah kebuntuan.
Baca juga: Tak Miliki Trofi UCL, Arteta Tegaskan Arsenal Belum Selevel Bayern Munich
The Gunners membuka skor pada menit ke-22 melalui rutinitas di situasi bola mati, khsuusnya tendangan sudut. Jurrien Timber, yang menemukan ruang di tiang dekat dari tendangan sudut kencang Bukayo Saka, menyundul bola dengan kuat melewati Manuel Neuer. Itu adalah bukti strategi bola mati Arsenal yang semakin terasah.
Namun, Bayern membalas dengan momen serangan cepat dan klinis yang menunjukkan kualitas mereka sendiri.
Pada menit ke-33, umpan diagonal jarak jauh yang brilian dari Joshua Kimmich disodorkan oleh Serge Gnabry, memungkinkan bintang muda 17 tahun, Lennart Karl, untuk menyamakan kedudukan. Gol tersebut, sebuah pergerakan yang terstruktur dengan baik, sejenak membungkam kerumunan tuan rumah dan memutus rekor clean sheet Arsenal di kompetisi ini.
Badai Babak Kedua Jadi Penentu
Jeda pertandingan menyaksikan Arsenal muncul dengan intensitas yang baru. Tim tuan rumah segera meningkatkan tekanan, terutama melalui serangkaian tendangan sudut dan tendangan bebas yang membuat pertahanan Bayern kelabakan.
Gol-gol penentu datang berkat kerja sama yang brilian dan pergantian pemain yang berdampak besar dari Mikel Arteta.
Pada menit ke-69, tuan rumah kembali unggul. Serangan balik cepat menyaksikan dua pemain pengganti berkolaborasi: Riccardo Calafiori mengirimkan umpan silang mendatar yang sangat akurat ke dalam kotak penalti, yang disambar oleh sesama pemain pengganti, Noni Madueke, untuk gol pertamanya dengan seragam Arsenal. Skor berubah menjadi 2-1.
Tiga poin dipastikan delapan menit kemudian, menyusul momen penilaian yang buruk dari legenda Bayern, Neuer. Sebuah serangan balik kilat membuat Eberechi Eze melepaskan Gabriel Martinelli, yang membuat comeback-nya dari cedera dari bangku cadangan, dengan umpan terobosan cerdik. Martinelli berhasil mendahului Neuer yang maju di luar area, mengecoh kiper yang terdampar, dan dengan mudah memasukkan bola ke gawang kosong pada menit ke-77 untuk mengubah skor menjadi 3-1.
Baca juga: Tepis Rumor Transfer, Kane Terbuka Teken Kontrak Baru dengan Bayern
Kane Frustrasi, Rice Menginspirasi
Sementara striker Bayern Harry Kane berjuang keras dalam kepulangannya ke London Utara, gagal mencatatkan satu pun tembakan ke gawang, mesin lini tengah Arsenal, Declan Rice, memberikan penampilan Man of the Match.
Tekanan tanpa henti dan kontrol taktis Rice sangat penting dalam mendominasi pertarungan babak kedua yang krusial melawan duo gelandang Bayern.
Pelatih Bayern, Vincent Kompany, mengakui kualitas lawan. "Saya harus mengucapkan selamat kepada Arsenal, pada akhirnya itu adalah kemenangan yang pantas bagi mereka," katanya..
"Di babak pertama, saya merasa kami bisa unggul, tetapi kami membiarkan mereka mengendalikan babak kedua."
Mikel Arteta sangat gembira dengan kemenangan pernyataan timnya. "Saya harus memuji para pemain kami karena menurut saya mereka bermain sangat baik melawan tim terbaik di Eropa," katanya. "Secara individu, kami sangat mampu menyelesaikan semua tantangan yang dihadapi tim-tim ini."
Kemenangan pernyataan ini, menyusul pembantaian derby domestik pada akhir pekan, menempatkan Arsenal sebagai tim yang harus dikalahkan dalam format fase liga baru Eropa. Rekor sempurna The Gunners terus berlanjut, dan impian kejayaan Eropa terlihat semakin nyata di London Utara.