Simeone Bertanggung Jawab atas Kekalahan Atlético Lawan Osasuna

Pelatih Atlético Madrid, Diego Simeone, secara terbuka mengakui tanggung jawabnya atas performa buruk tim dalam laga tandang musim ini, menyusul kekalahan 0-2 dari Osasuna dalam lanjutan LaLiga, Jumat (16/5) dini hari WIB.
Kekalahan ini menandai pertandingan tandang kelima Atlético tanpa kemenangan, dengan hanya satu kemenangan dalam enam pertandingan tandang terakhir mereka.
Atletico Ditundukkan Osasuna
Gol pembuka pertandingan terjadi pada menit ke-25 ketika Alejandro Catena menyundul bola hasil tendangan sudut yang dikirim oleh Bryan Zaragoza, memanfaatkan kerentanan Atlético terhadap bola mati.
Meskipun mendominasi penguasaan bola dengan 65%, Atlético Madrid kesulitan menembus pertahanan Osasuna yang terorganisasi. Kiper Osasuna, Sergio Herrera, melakukan beberapa penyelamatan krusial untuk mempertahankan keunggulan.
Pada menit ke-82, Ante Budimir menggandakan keunggulan Osasuna, menyundul umpan silang dari Kike Barja.
Gol ini menandai gol ke-20 Budimir musim ini, menjadikannya pencetak gol terbanyak ketiga di LaLiga di bawah Kylian Mbappé dan Robert Lewandowski.
Baca juga: Simeone: Atlético Harus Terus Berkembang untuk Kejar Madrid dan Barcelona
Simeone Bertanggung Jawab atas Kekalahan Atletico
Dalam konferensi pers usai pertandingan, Simeone menyatakan bahwa ia belum berhasil memotivasi para pemain untuk menampilkan performa terbaik mereka saat bermain di luar kandang.
"Saya pikir kami bermain lebih baik hari ini daripada saat melawan Alaves dan Las Palmas, tetapi jelas pelatih tidak menemukan cara untuk menginspirasi para pemain agar tampil sebaik mungkin saat bermain di kandang lawan," kata Simeone.
"Saya melihat ke dalam diri sendiri. Merupakan tanggung jawab saya agar mereka tidak dapat memamerkan apa yang mereka lakukan saat bermain di kandang lawan saat bermain di kandang lawan."
Tambah Catatan Buruk di Laga Tandang
Kekalahan dari Osasuna menambah catatan buruk Atlético dalam laga tandang, di mana mereka hanya meraih satu kemenangan dari enam pertandingan terakhir dan gagal mencetak gol dalam tiga laga terakhir.
Osasuna, yang tengah berjuang untuk kembali ke kompetisi Eropa setelah hampir dua dekade, memanfaatkan keunggulan dalam bola mati dan permainan udara untuk mencetak gol.
Meskipun menguasai permainan di babak kedua, Atlético gagal menciptakan peluang berbahaya yang berarti, menunjukkan kurangnya efektivitas dalam menyerang.
Dengan hasil ini, Atlético Madrid tetap berada di posisi ketiga klasemen LaLiga, namun performa tandang yang buruk menjadi perhatian serius bagi Simeone dan timnya dalam upaya mempertahankan posisi di zona Champions League.