Simeone Introspeksi Diri usai Atletico Tersingkir di Piala Dunia Antarklub

Pelatih Atletico Madrid Diego Simeone tengah mengintrospeksi diri usai perjalanan klubnya di Piala Dunia Antarklub 2025 harus terhenti prematur di fase grup, sebuah kenyataan pahit yang kini menambah daftar panjang tantangan dalam era kepelatihannya.
Tersingkirnya Los Rojiblancos dari turnamen bergengsi ini menjadi indikasi terbaru bahwa proyek ambisius El Cholo di ibu kota Spanyol mungkin tengah menghadapi masa-masa paling krusial.
Atletico Tersingkir di Grup Neraka
Atletico, yang datang dengan harapan besar di turnamen edisi baru ini, tidak mampu menunjukkan konsistensi yang dibutuhkan.
Setelah menelan kekalahan telak 4-0 dari Paris Saint-Germain di laga pembuka Grup B, tekanan begitu besar di pundak mereka.
Meskipun berhasil bangkit dengan kemenangan 3-1 atas Seattle Sounders, dan menang tipis 1-0 atas wakil Brasil, Botafogo, di laga terakhir, raihan enam poin tersebut tidak cukup untuk mengamankan tempat di babak gugur.
Atletico harus puas finis di posisi ketiga grup, kalah selisih gol dari PSG dan Botafogo yang sama-sama mengoleksi enam poin. Kekalahan telak di laga pertama menjadi faktor utama kegagalan Atletico melangkah jauh di turnamen ini.
Perpanjang Rekor Buruk Bersama Simeone
Kegagalan di Piala Dunia Antarklub ini memperpanjang tren performa yang kurang meyakinkan bagi pasukan Simeone dalam beberapa musim terakhir.
Baca juga: Meski Kalahkan Botafogo 1-0, Atletico Madrid Tersingkir dari Piala Dunia Antarklub
Perjalanan mereka di La Liga kurang memuaskan. Setelah sempat menjadi pesaing utama juara, mereka terlempar dari perburuan gelar melawan Real Madrid dan Barcelona. Atleti juga tersingkir di semifinal Copa del Rey, dan 16 besar Champions League.
Simeone Introspeksi Diri
Atletico tiba di Amerika Serikat dengan harapan tinggi, dengan skuad yang terdiri dari penyerang Argentina Julian Alvarez, mantan kapten Prancis Antoine Griezmann, dan beberapa nama besar lainnya.
Meskipun bangga dengan upaya anak asuhnya, Simeone akan berkaca soal performa tim dan meningkatkan nya untuk masa depan.
"Bangga dengan kerja keras anak-anak. Kami memberikan segalanya yang kami miliki. Kami memenangkan dua dari tiga pertandingan dan meskipun demikian, sayangnya kami tersingkir," kata Simeone kepada DAZN.
"Dengan enam poin, itu tidak buruk, tetapi pertandingan melawan PSG mengutuk kami, di mana setiap keputusan wasit selalu merugikan kami. Pertandingan hari ini juga memiliki keputusan penalti yang dibatalkan setelah tinjauan VAR. Ini lebih dari yang sama. Kami tahu apa yang perlu kami tingkatkan, dan ini akan membantu kami maju."
Piala Dunia Antarklub seharusnya menjadi panggung bagi Atletico untuk menunjukkan kebangkitan mereka di kancah global. Namun, hasilnya justru sebaliknya, menyoroti pekerjaan rumah yang lebih besar yang harus diselesaikan oleh Diego Simeone dan jajarannya. Waktu akan menjawab apakah ia mampu membalikkan keadaan dan mengembalikan Atletico Madrid ke jalur kejayaan yang mereka dambakan.