Pelatih legendaris AC Milan, Arrigo Sacchi, mengkritik keras kondisi mantan klub saat ini, menyebut bahwa masalah utama terletak pada manajemen yang tidak memiliki arah dan visi yang jelas. 

Sacchi juga menilai bahwa pelatih Sergio Conceicao bukanlah pihak yang paling bertanggung jawab atas keterpurukan Rossoneri musim ini.

Milan Kalah di Final Coppa Italia

Milan menunjukkan penampilan buruk sepanjang musim ini, yang berpuncak pada kekalahan di final Coppa Italia dari Bologna pada Kamis (15/5) dini hari WIB.

Di hadapan 68.500 penonton di Stadio Olimpico, babak pertama memperlihatkan kedua tim menciptakan peluang tetapi gagal memecah kebuntuan. Kiper Milan Mike Maignan melakukan penyelamatan krusial untuk menjaga skor tetap imbang.

Baca juga: Bologna Juara Coppa Italia usai Bungkam AC Milan

Gol terjadi pada menit ke-53 ketika Riccardo Orsolini dilanggar oleh Theo Hernández, tetapi bola jatuh dengan baik ke Ndoye, yang dengan tenang memasukkannya melewati Maignan.

Saat ini, Milan berada di peringkat kedelapan klasemen Serie A dengan 60 poin, tertinggal empat poin dari Juventus yang menempati posisi keempat, zona terakhir untuk lolos ke Liga Champions, dengan hanya dua pertandingan tersisa.

Milan Tak Punya Visi
Dalam kolomnya di La Gazzetta dello Sport, Sacchi mengidentifikasi permasalahan utama yang dihadapi Milan, salah satunya adalah tidak adanya visi klub dan manajemen klub.

"Klub lebih penting daripada apa pun, bahkan sebelum pelatih dan pemain lainnya," tulis Sacchi.

"Menurut Anda, apakah Milan saat ini memiliki visi yang jelas sebagai sebuah klub? Bagi saya, tampaknya tidak demikian. Mereka bergerak secara membabi buta, dan dengan melakukan itu, mereka pasti akan menabrak tembok."

Baca juga: Conceicao Ungkap Kekecewaan usai Milan Kalah di Final

Conceicao Bukan Biang Keladi

Sacchi menekankan bahwa masalah-masalah ini bukanlah tanggung jawab Conceicao semata, melainkan cerminan dari manajemen klub yang lemah. Ia menyerukan perlunya revolusi struktural dalam tubuh klub untuk mengembalikan kejayaan Milan.

“Di pertengahan musim, mereka pikir lebih baik mundur dan memberikan bangku cadangan kepada Conceiçao,” katanya.

“Saya pikir dia yang paling tidak bisa disalahkan karena dia mendapati dirinya bekerja dalam kekacauan total. Pada akhirnya, Anda akan melihat dialah yang akan membayar harganya karena itu adalah salah satu aturan lama dan tidak masuk akal dalam sepak bola. Singkirkan pelatih, dan semuanya akan beres.”

Proses Rekrutmen Pemain yang Buruk

Sacchi menilai bahwa pemain-pemain yang direkrut tidak membentuk tim yang kohesif, melainkan sekumpulan individu yang tidak saling melengkapi, sehingga sulit untuk mencapai performa maksimal.

Pria 79 tahun ini juga mengkritik pendekatan klub dalam merekrut pemain, yang lebih didasarkan pada popularitas nama daripada kesesuaian dengan kebutuhan tim.

Baca juga: AC Milan Siap Pulangkan Kyle Walker dan Joao

Dengan dua pertandingan tersisa di Serie A, Milan berada di peringkat kedelapan dan menghadapi tantangan besar untuk mengamankan tempat di kompetisi Eropa musim depan. 

Sacchi berharap bahwa manajemen dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk membenahi struktur klub dan mengembalikan identitas serta kejayaan Rossoneri.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!