AC Milan harus mengakui keunggulan Feyenoord dengan skor tipis 0-1 dalam laga leg pertama play-off Liga Champions 2024/2025. Salah satu bintang mereka, Rafael Leao, tak menampik bahwa timnya kalah dalam hal agresivitas dan semangat juang. Ia pun menegaskan bahwa Milan harus segera bangkit untuk membalikkan keadaan di leg kedua di San Siro.

Milan Gagal Tunjukkan Karakter Pejuang

Milan datang ke De Kuip dengan strategi berani, menurunkan "Fantastic Four" yang terdiri dari Santiago Gimenez, Joao Felix, Rafael Leao, dan Christian Pulisic. Harapannya, lini serang ini bisa membuat pertahanan Feyenoord kewalahan.

Namun, rencana itu gagal total. Laga baru berjalan tiga menit, Milan sudah kebobolan akibat blunder fatal Mike Maignan yang gagal mengantisipasi tembakan Igor Paixao. Setelah gol itu, Rossoneri kesulitan bangkit dan hampir tak menciptakan peluang emas sepanjang laga.

Leao: "Kami Kurang Agresif"

Leao mengakui bahwa Milan kalah mental dalam duel melawan Feyenoord.

"Kami tidak punya grit dan agresivitas seperti Feyenoord," ujar Leao kepada Amazon Prime Video Italia.

"Kami tidak bermain sesuai level Liga Champions. Saya sendiri punya peluang di babak pertama, tapi gagal memanfaatkannya."

Menurutnya, salah satu faktor yang membuat Feyenoord tampil lebih baik adalah dukungan penuh dari suporter mereka. Atmosfer panas di De Kuip benar-benar menghidupkan semangat para pemain tuan rumah, sementara Milan justru tampil lesu.

"Kami harus pulang, beristirahat, dan mengevaluasi apa yang salah hari ini. Untungnya, leg kedua akan dimainkan di San Siro di depan fans kami sendiri."

Baca Juga: "Sergio Conceicao Bela Keputusannya Pasang Empat Penyerang"

Misi Comeback di San Siro

Kekalahan ini membuat tugas Milan di leg kedua semakin berat. Mereka harus menang dengan selisih dua gol untuk bisa lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Leao pun menegaskan bahwa mereka tak boleh mengulang kesalahan yang sama.

"Tidak ada alasan. Kami harus tampil agresif dan menang dalam setiap duel."

"Sekarang laga ini sudah berakhir, yang penting adalah bagaimana kami tampil di leg kedua. Kami harus punya mentalitas yang benar untuk laga sebesar ini."

Menurut Leao, jika Milan bisa menunjukkan sikap yang lebih berani, mereka punya peluang besar untuk membalikkan keadaan.

"Kami punya kualitas dalam tim ini. Jika kami bermain dengan sikap yang tepat, kami akan memenangkan pertandingan."

Masalah Lama Milan yang Belum Teratasi

Kekalahan dari Feyenoord semakin menegaskan masalah klasik Milan—mereka sering kali tampil buruk di babak pertama dan baru membaik di babak kedua. Hal ini sudah menjadi pola sejak era Stefano Pioli, dan sekarang Sergio Conceicao pun belum menemukan cara untuk mengatasinya.

Mampukah Milan membalikkan keadaan di leg kedua? Ataukah mereka justru harus mengubur mimpi mereka lebih awal di Liga Champions musim ini?