Sergio Conceicao Bela Keputusannya Pasang Empat Penyerang

AC Milan harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Feyenoord dalam laga leg pertama play-off Liga Champions 2024/2025. Pelatih Sergio Conceicao mengambil risiko besar dengan menurunkan empat penyerang sekaligus, tetapi hasilnya tak sesuai harapan. Meski begitu, ia tetap optimis bahwa Milan bisa membalikkan keadaan di leg kedua di San Siro.
Strategi Berani yang Tak Berjalan Mulus
Dalam laga di De Kuip, Conceicao memutuskan untuk menurunkan “Fab Four”—Santiago Gimenez, Joao Felix, Rafael Leao, dan Christian Pulisic—sejak menit pertama. Ini pertama kalinya keempat pemain ini dimainkan bersama dari awal, dengan harapan bisa membombardir pertahanan Feyenoord.
Namun, skenario yang diharapkan Milan justru berantakan di awal laga. Mike Maignan melakukan blunder fatal di menit ke-3, membuat tembakan Igor Paixao meluncur melewati dirinya dan masuk ke gawang. Gol cepat ini langsung mengubah dinamika permainan, dengan Feyenoord semakin percaya diri dan Milan kesulitan menembus pertahanan tuan rumah.
Conceicao Akui Butuh Keseimbangan
Usai laga, Conceicao mengakui bahwa timnya kalah dalam duel fisik dan agresivitas, sesuatu yang justru menjadi keunggulan Feyenoord.
"Untuk menang, kita butuh menang dalam duel dan agresi. Feyenoord memiliki semua itu malam ini," ujar Conceicao kepada Sky Sport Italia.
"Kami tahu atmosfernya akan sulit. Ini Liga Champions, seharusnya atmosfer seperti ini justru memotivasi kami, bukan sebaliknya."
Meski kecewa, Conceicao menegaskan bahwa peluang Milan untuk lolos masih terbuka lebar. Ia menuntut respon yang lebih baik di leg kedua, yang akan dimainkan di San Siro pada Selasa malam pekan depan.
Baca Juga: "Hasil Feyenoord vs Milan: Skor 1-0"
Milan Kembali Dihantui Inkonsistensi
Conceicao baru menjadi pelatih Milan sejak 30 Desember, tetapi ia mulai melihat pola yang sama seperti di era Stefano Pioli dan Paulo Fonseca—yaitu performa yang naik turun.
"Kami semua, termasuk saya, harus memberikan lebih banyak. Saya punya skuad dengan kualitas teknis tinggi, tetapi harus menambahkan elemen lain seperti determinasi dan mentalitas juara."
Pelatih asal Portugal itu menyadari bahwa membenahi masalah ini bukan hal mudah, tetapi ia percaya bahwa empat bulan terakhir musim ini bisa jauh lebih baik dibanding enam bulan pertama.
Capello Pertanyakan Keputusan Conceicao
Legenda sepak bola Italia, Fabio Capello, mengkritik keputusan Conceicao yang menurunkan empat penyerang sekaligus. Ia bertanya apakah Milan terlalu meremehkan Feyenoord hingga berani mengambil risiko tersebut.
Namun, Conceicao membantah tuduhan itu.
"Tidak, saya tidak pernah meremehkan lawan mana pun. Kami mempersiapkan laga ini seperti final Liga Champions."
"Saya sudah jadi pelatih selama 14 tahun, dan saya menghormati lawan di divisi manapun. Ini adalah keputusan yang saya ambil sebelum pertandingan, dan sekarang semua orang bisa menjadi analis setelah melihat hasilnya."
Ia juga mengakui bahwa menemukan keseimbangan dalam tim adalah tugasnya, dan ia masih berusaha mencari formula yang tepat untuk membuat Milan lebih stabil.
Milan Terlalu Bertumpu pada Sisi Kiri?
Salah satu masalah lain yang mencolok dari pertandingan ini adalah ketimpangan serangan Milan. Selama ini, Leao dan Theo Hernandez sudah menjadi andalan utama di sisi kiri, tetapi kali ini Joao Felix juga lebih sering bergerak ke kiri.
Akibatnya, sisi kanan Milan terlalu terbuka, dan pemain Feyenoord seperti Igor Paixao bisa dengan mudah mengeksploitasi celah tersebut. Bek kanan Kyle Walker pun kerap kewalahan menghadapi tekanan tanpa bantuan yang cukup.
Peluang Milan di Leg Kedua
Meski kalah, Milan masih punya kesempatan untuk membalikkan keadaan di leg kedua yang akan digelar di San Siro. Dengan dukungan penuh dari para tifosi dan persiapan yang lebih matang, mampukah Rossoneri bangkit dan melaju ke babak berikutnya? Atau justru Feyenoord yang akan kembali memberi kejutan?