Pelatih Tottenham Hotspur, Ange Postecoglou, berhasil menepati janjinya dengan membawa klub meraih gelar juara Liga Europa musim 2024–2025. 

Dalam final yang berlangsung di Stadion San Mamés, Bilbao, Spurs mengalahkan Manchester United dengan skor tipis 1-0 berkat gol Brennan Johnson. Kemenangan ini mengakhiri penantian 17 tahun Tottenham tanpa trofi utama sejak terakhir kali juara pada 2008. 

Shaw menekankan perlunya para pemain untuk mengevaluasi diri dan mempertanyakan apakah mereka layak mengenakan seragam Setan Merah.

Spurs Bungkam Manchester United 

Dalam pertandingan yang dicirikan oleh disiplin taktis dan peluang bersih yang terbatas, kedua tim berjuang untuk menegaskan dominasi. 

Manchester United menguasai bola tetapi gagal mengubahnya menjadi peluang yang berarti. Tottenham, meski hanya menguasai bola 27% sepanjang pertandingan, tetap bertahan dengan kokoh dan memanfaatkan momen krusial di akhir babak pertama. 

Gol terjadi saat Pape Sarr mengirim umpan silang ke kotak penalti. Brennan Johnson dan Luke Shaw menghalau bola, yang memantul dari lengan Shaw dan masuk ke gawang. Johnson dinobatkan sebagai pencetak gol, membuat pendukung Spurs bersorak kegirangan. 

Manchester United meningkatkan serangan mereka di babak kedua, berupaya menyamakan kedudukan. 

Namun, pertahanan Tottenham, yang dipimpin oleh Cristian Romero dan Micky van de Ven, tetap kokoh. Penjaga gawang Guglielmo Vicario melakukan penyelamatan krusial, termasuk sundulan Shaw di masa tambahan waktu, untuk mempertahankan keunggulan. Sementara Van de Ven menyapu bola di garis gawang dari sundulan Rasmus Hojlund.

Postecoglou Tepati Janji

Postecoglou sebelumnya menyatakan keyakinannya bahwa tim-tim yang ia latih selalu meraih trofi di musim keduanya. Pernyataan tersebut kini terbukti, menjadikan pelatih asal Australia ini sebagai pelatih pertama dari luar Eropa dan Amerika Selatan yang memenangkan kompetisi klub UEFA. 

Meskipun Tottenham mengalami musim yang sulit di Liga Inggris dengan finis di posisi ke-17, keberhasilan di Liga Europa memberikan harapan baru bagi klub dan para pendukungnya. 

Baca juga: Son Rasakan Momen Legendaris Usai Bawa Tottenham Juara Europa League

Selain itu, kemenangan ini memastikan Spurs tampil di Liga Champions musim depan, membuka peluang untuk memperkuat skuad dan meningkatkan performa di kompetisi domestik. 

"Saya tahu performa liga kami buruk - jauh dari kata cukup baik dan tidak dapat diterima, tetapi finis di posisi ketiga tidak akan mengubah klub sepak bola ini.

"Satu-satunya hal yang akan mengubah klub sepak bola ini adalah kami memenangkan sesuatu,” ujar Postecoglou.

Postecoglou Bersikeras Tak Sesumbar

Postecoglou menekankan bahwa keberhasilan ini bukan hasil dari kesombongan, melainkan keyakinan dan kerja keras seluruh tim. "Orang-orang salah menafsirkannya," katanya. 

"Itu bukan saya yang sesumbar. Itu hanya pernyataan saya. Saya memercayainya. Saat saya mengatakannya, kami masih di Piala Carabao. Saya hanya merasakan hal ini di dalam diri saya.”

"Ketika saya mengatakan itu, itulah niat saya. Saya tidak takut untuk menyatakannya. Jika saya gagal, saya senang menerimanya, tetapi saya mempercayainya di dalam diri saya.”

"Itu ambisi saya. Saya ingin menyatakannya. Saya tidak bisa mengharapkan siapa pun dari klub untuk mengatakannya, karena klub sudah sangat dekat. Tetapi saya bisa mengatakan itu. Saya siap untuk memakainya jika itu tidak terjadi.”

Dengan pencapaian ini, Tottenham Hotspur menatap masa depan dengan optimisme, berharap dapat membangun kesuksesan lebih lanjut di bawah kepemimpinan Postecoglou.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!