Menjelang Piala Dunia 2026 yang akan digelar di kandang sendiri, manajer tim nasional Amerika Serikat, Mauricio Pochettino, menyatakan ambisinya untuk menanamkan 'mentalitas pemenang Amerika' ke dalam skuad sepak bola negaranya. 

Pernyataan ini datang sebagai bagian dari persiapan intensif tim untuk menghadapi turnamen akbar yang akan menjadi sorotan dunia.

Pochettino, yang dikenal dengan filosofi kepelatihannya yang intens dan fokus pada pengembangan pemain, kini mengemban tugas besar. Dengan Piala Dunia yang akan diselenggarakan di tanah kelahirannya, ekspektasi terhadap timnas AS tentu sangat tinggi. Pelatih asal Argentina ini melihat adanya potensi besar dalam mentalitas kompetitif yang melekat pada budaya olahraga Amerika, dan ia bertekad untuk menerjemahkannya ke dalam performa di lapangan hijau.

Lebih dari Sekadar Taktik: Mengukir Karakter Juara

Bagi Pochettino, kesuksesan bukan hanya tentang taktik atau keterampilan individu, melainkan juga tentang karakter dan mentalitas. Ia percaya bahwa dengan menyerap semangat juang dan mentalitas 'tidak pernah menyerah' yang sering terlihat dalam olahraga Amerika lainnya, timnas sepak bola AS dapat mencapai level yang lebih tinggi. Ini adalah upaya untuk membangun sebuah tim yang tidak hanya berbakat secara teknis, tetapi juga tangguh secara mental di bawah tekanan pertandingan besar.

Fokus pada mentalitas pemenang ini diharapkan dapat membekali para pemain dengan ketahanan psikologis yang diperlukan untuk bersaing di panggung global. Pochettino akan bekerja keras untuk memastikan bahwa setiap pemain memahami dan menginternalisasi mentalitas ini, menjadikannya bagian integral dari identitas tim.

"Kami mewakili negara yang selalu ingin menjadi yang terbaik dalam segala hal yang mereka lakukan, dan itulah mengapa dalam sepak bola, kami bertanggung jawab untuk menciptakan mentalitas itu," kata Pochettino.

"Kami sedang dalam proses, masih satu tahun lagi menuju Piala Dunia dan dalam proses yang sangat baik, dan kami senang dengan perkembangannya."

Baca juga: CONCACAF Gold Cup 2025: Meksiko Kalahkan AS 2-1 di Partai Final

Menuju Puncak di Kandang Sendiri

Namun perjalanan Pochettino tidak mulus sejak menganangi timnas AS. Mereka dikalahkan oleh Panama di semifinal CONCACAF Nations League pada bulan Maret, dan kalah di final CONCACAF Gold Cup final melawan Meksiko.

"Kami perlu bersaing dan menciptakan tim yang mampu bersaing di level yang kami harapkan," ujar pelatih asal Argentina tersebut..

"Namun, saya pikir sedikit demi sedikit kami mencoba untuk berkembang bersama dan mencoba memahami apa artinya bertahan dan bermain untuk tim nasional seperti AS, yang selalu membutuhkan yang terbaik dari semua orang."

Dengan Piala Dunia 2026 yang semakin dekat, pernyataan Pochettino ini menjadi sinyal jelas tentang arah yang ingin ia tuju bersama timnas AS. Ia ingin membangun sebuah tim yang tidak hanya mampu bersaing, tetapi juga berani bermimpi untuk meraih gelar juara di hadapan para pendukungnya sendiri. Perjalanan menuju puncak tentu tidak akan mudah, namun dengan visi yang jelas dan dedikasi penuh, Mauricio Pochettino siap memimpin Amerika Serikat menuju era baru dalam sepak bola.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!