Jauh sebelum Asia menjadi kekuatan reguler di pentas Piala Dunia, satu tim telah mengukir sejarah sebagai perwakilan benua kuning yang pertama. Mereka bukanlah Korea Selatan, bukan pula Jepang; mereka adalah Hindia Belanda (Nederlandsch-Indië), yang pada musim panas 1938, melangkahkan kaki di Prancis untuk sebuah turnamen yang unik.

Kehadiran mereka bukan hanya sekadar catatan sejarah, melainkan simbol rumit dari kolonialisme, ambisi olahraga, dan sebuah momen singkat kemunculan Asia di panggung global.

Lolos Usai Pengunduran Diri Massal

Ironisnya, tim yang disponsori oleh NIVU (Nederlandsch-Indische Voetbal Unie) ini lolos tanpa menendang bola. Kualifikasi mereka untuk Piala Dunia 1938, yang saat itu menggunakan sistem gugur, seharusnya mempertemukan mereka dengan tim Asia lainnya, Jepang.

Baca juga: Pemain dengan Piala Dunia Terbanyak

Namun, ketegangan politik dan penarikan diri Jepang dari kualifikasi memberi Hindia Belanda tiket walkover langsung ke Paris. Ini berarti, mereka menjadi tim pertama dari Asia (sebutan geografis, bukan konfederasi modern) yang berpartisipasi dalam Piala Dunia, sebuah prestasi yang tak disengaja.

Mereka tiba di Prancis sebagai underdog total, bahkan bagi publik Belanda di Eropa, tim ini dianggap sebagai tim 'asing' dari negeri nun jauh.

Pertandingan Tunggal Melawan Raksasa Hongaria

Format Piala Dunia 1938 adalah sistem gugur murni, yang berarti satu kekalahan akan langsung memulangkan tim. Dalam babak 16 besar yang digelar di Reims, Hindia Belanda berhadapan dengan salah satu tim terkuat di dunia saat itu, Hongaria, yang akhirnya mencapai final.

Dengan mengenakan jersey oranye-putih, para pemain Hindia Belanda tampil dengan perbedaan gaya yang mencolok. Mereka dikenal cepat dan lincah, tetapi kurang terorganisir secara taktis dan fisik dibandingkan lawan-lawan Eropa.

Hasilnya adalah kekalahan telak 0-6. Gol-gol Hongaria datang dari György Sarosi, Gyula Zsengellér, Vilmos Kohut, dan Géza Toldi. Pertandingan tersebut menjadi satu-satunya penampilan Hindia Belanda di Piala Dunia. Sebuah perjalanan singkat, tetapi monumental.

Baca juga: Negara yang Ikut Piala Dunia

Siapa Mereka? Para Bintang dari Dua Dunia

Yang menarik dari skuad Hindia Belanda 1938 adalah komposisinya, yang merupakan perpaduan antara pemain-pemain Belanda dan pribumi Indonesia—sebuah cerminan masyarakat kolonial saat itu. Namun, yang memimpin tim adalah para pemain dengan latar belakang Belanda atau Indo-Belanda yang mapan.

Daftar Pemain Hindia Belanda vs Hongaria

Mo Heng Tan (kiper)

Frans G. Hukom

Jack Samuels

Achmad Nawir (kapten)

Frans Alfred Meeng

Sutan Anwar

The Hong Djien

Suvarte Soedarmadji

Tjaak Pattiwael

M.J. Hans Taihuttu

Herman Zomers

Pelatih:

Jan Mastenbroek

Warisan yang Hilang dan Bangkit Kembali

Setelah 1938, Perang Dunia II pecah, dan Hindia Belanda berubah menjadi Republik Indonesia. Timnas Indonesia modern mengklaim warisan dari skuad 1938 ini. Namun, karena kekalahan di laga pertama, dibutuhkan waktu hampir 80 tahun sebelum tim Asia Tenggara lainnya (Vietnam, Thailand, atau Malaysia) muncul di panggung Kualifikasi dengan harapan yang sama besarnya.

Kisah Hindia Belanda 1938 adalah pengingat akan zaman ketika partisipasi Asia di Piala Dunia dianggap sebagai anomali, bukan norma. Mereka pulang setelah satu pertandingan, tetapi mereka membawa pulang kehormatan: sebagai pionir yang membuka jalan bagi setiap tim Asia di masa depan.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!