Pelatih Spanyol Piala Dunia 2022

Piala Dunia 2022 di Qatar menjadi panggung penting bagi tim nasional Spanyol yang datang dengan generasi baru. Di balik skuad muda penuh talenta itu, sosok Luis Enrique hadir sebagai arsitek yang membawa visi bermain atraktif ala tiki-taka modern.
Namun, perjalanan Spanyol di turnamen tersebut berakhir lebih cepat dari yang banyak pengamat perkirakan.
Keberanian Membawa Skuad Muda
Luis Enrique datang ke Qatar dengan salah satu skuad termuda di Piala Dunia 2022. Nama-nama muda seperti Pedri, Gavi, Alejandro Balde, dan Ansu Fati diberi kepercayaan besar untuk mengemban tanggung jawab di panggung dunia.
Enrique menegaskan bahwa ia lebih mementingkan gaya bermain kolektif dibandingkan pengalaman semata.
Baca juga: Kenapa Italia Tidak Masuk Piala Dunia 2022
Awal Menjanjikan di Fase Grup
Spanyol memulai turnamen dengan gemilang. Kemenangan 7-0 atas Kosta Rika di laga perdana membuat publik percaya La Roja kembali ke jalur kejayaan. Dengan penguasaan bola dominan dan pressing tinggi, Spanyol tampil sebagai salah satu favorit juara.
Namun, hasil imbang 1-1 kontra Jerman dan kekalahan 1-2 dari Jepang membuat mereka hanya finis sebagai runner-up grup di bawah Jepang.
Tersingkir Secara Mengejutkan
Langkah Spanyol terhenti di babak 16 besar setelah kalah adu penalti melawan Maroko. Meski mendominasi penguasaan bola hingga 77%, Spanyol gagal menembus pertahanan solid lawan.
Kekalahan itu menjadi pukulan telak, sekaligus menimbulkan pertanyaan besar tentang efektivitas filosofi permainan Enrique yang terlalu bergantung pada penguasaan bola.
Kritik dan Keputusan Mundur
Selepas tersingkir, Luis Enrique menerima banyak kritik dari media dan publik Spanyol. Keputusannya membawa beberapa pemain muda dianggap berani, tetapi juga dinilai kurang matang.
Hanya beberapa hari setelah kegagalan itu, Luis Enrique resmi mengundurkan diri sebagai pelatih timnas Spanyol, menutup era singkatnya yang penuh kontroversi namun juga dihargai karena keberanian bereksperimen.
Baca juga: Pemain Spanyol Piala Dunia 2022
Warisan Luis Enrique
Meski gagal membawa Spanyol jauh di Qatar, warisan Enrique tetap penting. Ia memberi kesempatan kepada generasi baru, terutama Pedri dan Gavi, yang digadang-gadang akan menjadi tulang punggung La Roja di masa depan, yang akhirnya bisa menjadi juara Piala Eropa 2024 silam.
Enrique juga mempertahankan identitas Spanyol sebagai tim dengan filosofi jelas, meski hasil di 2022 tidak sesuai harapan. Ia kemudian mengambil alih kemudi Paris Saint-Germain, di mana ia berhasil meraih gelar Champions League musim lalu.
Piala Dunia 2022 menjadi bab terakhir Luis Enrique bersama timnas Spanyol. Dengan filosofi yang konsisten namun hasil yang mengecewakan, kisahnya di Qatar akan selalu dikenang sebagai momen transisi bagi La Roja. Kini, Spanyol menatap masa depan dengan pelatih baru Luis de la Fuente, tapi fondasi yang diletakkan Enrique tetap menjadi bagian penting dari perjalanan mereka.