Maresca Murka, Semprot Kartu Merah Delap usai Menang di Carabao Cup
Peluit panjang di Stadion Molineux membawa kelegaan yang besar sekaligus kritik keras dari manajer Chelsea, Enzo Maresca. Timnya berhasil selamat dari keruntuhan spektakuler di babak kedua untuk menang tipis 4-3 atas Wolverhampton Wanderers dalam pertandingan Carabao Cup yang penuh drama.
Meskipun The Blues sukses mengamankan tiket perempat final mereka melawan Cardiff City, sorotan utama tertuju bukan pada tujuh gol yang tercipta, melainkan pada ulah striker muda Liam Delap. Maresca menyebut kartu merah yang sangat bodoh yang diterima Delap menjelang akhir laga memancing kemarahan total dari sang pelatih asal Italia tersebut.
Comeback yang Dirusak Kecerebohan
Chelsea awalnya terlihat akan meraih kemenangan mudah setelah unggul 3-0 di babak pertama berkat gol dari Andrey Santos, Tyrique George, dan Estevao.
Namun, kerapuhan yang menjadi ciri khas tim ini kembali muncul setelah jeda, saat Wolves mencetak dua gol dan menciptakan suasana tegang yang tidak terduga.
Baca juga: Drama Tujuh Gol, 10 Pemain Chelsea Tahan Gempuran Wolves di Carabao Cup
Di tengah meningkatnya ketegangan, Delap, yang baru kembali dari cedera hamstring dua bulan, dimasukkan sebagai pemain pengganti pada menit ke-60.
Sayangnya, comeback pemain muda ini hanya bertahan 25 menit. Ia menerima dua kartu kuning beruntun—yang pertama karena dorongan yang tidak perlu terhadap Yerson Mosquera, dan yang kedua, pada menit ke-86, karena pelanggaran sinis terhadap Emmanuel Agbadou.
Pengusiran tersebut, yang merupakan kartu merah keenam Chelsea dalam sembilan pertandingan terakhir di semua kompetisi, memicu Maresca untuk meluapkan amarahnya dalam konferensi pers pasca-pertandingan.
Disiplin yang Memalukan
Maresca sama sekali tidak membela pemainnya. Ia menyebut kurangnya disiplin ini "memalukan" dan merupakan masalah sistemik yang harus segera diatasi skuadnya.
"Tentu saja, ya," kata Maresca ketika ditanya apakah kartu merah itu pantas didapatkan. "Itu adalah kartu merah yang sangat bodoh yang sama sekali tidak perlu. Kami bisa menghindari kartu merah seperti ini dan kami harus menghindarinya."
“Ya, memang memalukan kalau kartu merah seperti hari ini, karena dua kartu kuning dalam tujuh menit,” katanya. "Tapi saya rasa kita bisa menghindarinya. Jadi, itu tidak bagus."
Baca juga: Pemain Muda Chelsea Bantai 10 Pemain Ajax 5-1 di Stamford Bridge
Manajer Chelsea itu juga mengungkapkan adanya miskomunikasi, mengisyaratkan bahwa fokus Delap di lapangan bertentangan langsung dengan instruksi dari pinggir lapangan.
"Setelah kartu kuning (pertama), saya mengatakan kepadanya empat atau lima kali untuk tetap tenang," ungkap Maresca. "Namun Liam adalah pemain yang ketika berada di lapangan, dia mungkin bermain untuk dirinya sendiri dan dia kesulitan untuk menyadari dan mendengarkan apa yang ada di sekitarnya."
Desak Tim untuk Dewasa
Kekesalan Maresca tidak hanya ditujukan kepada Delap, tetapi merupakan komentar yang lebih luas tentang kurangnya kedewasaan skuadnya, terutama karena mereka hampir menyia-nyiakan keunggulan besar sebelum tendangan brilian Jamie Gittens pada akhirnya memastikan kemenangan 4-3.
"Ini adalah bagian dari perjalanan tim ini, skuad ini, yang perlu cepat dewasa, untuk mendapatkan pengalaman agar menjadi lebih baik," tegas Maresca, mengirimkan pesan yang jelas bahwa kecemerlangan individu harus diimbangi dengan tanggung jawab dan ketenangan kolektif.
Kartu merah tersebut membuat Delap harus menjalani skorsing satu pertandingan, yang membuatnya absen dalam Derby London yang berisiko tinggi melawan Tottenham Hotspur akhir pekan ini. Bagi Maresca, ketidaknyamanan jangka pendek ini hanyalah gejala dari masalah disiplin yang lebih dalam yang mengancam akan merusak musim Chelsea. Pertanyaannya sekarang adalah, apakah skuad muda ini akan mengindahkan seruan keras dari manajer mereka?