Kiper yang Mendapatkan Ballon D'or: Lev Yashin

Dalam sejarah Ballon d’Or yang gemilang, yang telah diberikan sejak tahun 1956 kepada pemain sepak bola terbaik di dunia, pemain outfield hampir secara eksklusif mendominasi penghargaan tersebut.
Striker, gelandang serang, dan terkadang bek telah mengangkat trofi tersebut — tetapi hanya satu penjaga gawang yang pernah berhasil mengklaim hadiah individu tertinggi dalam sepak bola.
Orang itu adalah Lev Yashin, legenda Soviet yang dikenal sebagai "Laba-laba Hitam".
Pemenang Ballon d’Or pada tahun 1963
Lev Yashin memenangkan Ballon d'Or pada 1963, mengalahkan tokoh-tokoh legendaris seperti Gianna Rivera dan Jimmy Greaves. Kemenangannya bukan hanya kemenangan untuk dirinya sendiri, tetapi pernyataan penting bagi para penjaga gawang di seluruh dunia — posisi yang sering diabaikan dalam pemungutan suara penghargaan.
Tahun: 1963
Klub: Dynamo Moscow
Negara: Uni Soviet
Pencapaian: Penjaga gawang pertama dan satu-satunya yang memenangkan Ballon d’Or
Mengapa Yashin Begitu Istimewa
Yashin adalah sosok revolusioner dalam sejarah penjaga gawang. Ia dikenal karena:
- Refleks yang luar biasa dan kemampuan menghentikan tembakan
- Kehadiran yang berwibawa di area penalti
- Merintis peran "sweeper-keeper" beberapa dekade sebelum menjadi populer
- Kepemimpinan dan karisma, baik di dalam maupun di luar lapangan
Ia dikatakan telah menyelamatkan lebih dari 150 penalti dalam kariernya — sebuah rekor yang tak tertandingi oleh penjaga gawang lainnya — dan mencatat sekitar 270 clean sheet.
Sorotan Karier
- One Club Man: Menghabiskan seluruh kariernya di Dynamo Moscow
- Caps Internasional: 74 penampilan untuk Uni Soviet
Trofi Utama:
- 1x Medali Emas Olimpiade (1956)
- 1x Piala Eropa (1960)
- 5x gelar Liga Utama Soviet
- 3x Piala Soviet
Warisan Legendaris
Pengaruh Lev Yashin tetap tak tertandingi di antara para penjaga gawang. FIFA menobatkannya sebagai Kiper Terbaik Abad ke-20, dan ia masuk dalam Tim Impian Ballon d’Or pada tahun 2020. Trofi Lev Yashin, yang diberikan oleh France Football sejak 2019, dinamai untuk menghormatinya dan diberikan kepada penjaga gawang terbaik setiap tahun.
Akankah Penjaga Gawang Lain Memenangkannya?
Sejak Yashin, tidak ada penjaga gawang yang mampu mengulang prestasinya. Penjaga gawang seperti Dino Zoff, Gianluigi Buffon, Manuel Neuer, dan Alisson Becker hampir saja berhasil, tetapi Ballon d’Or tetap lebih diunggulkan oleh pemain outfield.
Warisan Abadi Sang Laba-laba Hitam
Lev Yashin tidak hanya tetap menjadi penjaga gawang paling ikonik dalam sejarah sepak bola, tetapi juga simbol keunggulan bagi siapa pun yang bermain di bawah mistar gawang.
Kemenangannya atas Ballon d’Or pada tahun 1963 menjadi momen yang membanggakan bagi dunia penjaga gawang — dan pengingat bahwa bahkan mereka yang tidak mencetak gol pun bisa menjadi yang terhebat di dunia.