Kalau Kartu Merah Berapa Kali Tidak Main?

Dalam dunia sepak bola profesional, kartu merah adalah salah satu momen paling menentukan dalam sebuah pertandingan. Tidak hanya berdampak langsung pada hasil laga, tetapi juga memengaruhi komposisi tim di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Pemberian kartu merah secara otomatis berarti pemain harus meninggalkan lapangan dan menerima skorsing, namun berapa lama skorsing tersebut berlangsung tergantung dari jenis pelanggaran yang dilakukan.
Kartu Merah Langsung vs. Akumulasi Kuning
Ada dua cara utama seorang pemain menerima kartu merah, dan masing-masing memiliki konsekuensi awal yang berbeda:
- Kartu Merah Langsung: Ini diberikan untuk pelanggaran yang sangat serius, seperti tekel brutal, kekerasan, atau menggagalkan peluang mencetak gol yang jelas (DOGSO - Denial of an Obvious Goal-Scoring Opportunity). Hukuman standar untuk kartu merah langsung biasanya adalah skorsing satu pertandingan. Namun, jika pelanggaran tersebut dianggap "kekerasan" atau "perilaku serius", seperti meludahi lawan, hukuman dapat diperpanjang menjadi tiga pertandingan atau lebih, tergantung keputusan komite disiplin.
- Dua Kartu Kuning dalam Satu Pertandingan: Jika seorang pemain menerima kartu kuning kedua dalam satu laga, itu secara otomatis berubah menjadi kartu merah. Hukuman untuk ini adalah skorsing satu pertandingan. Wasit tidak dapat mengubah keputusan ini, dan sang pemain harus meninggalkan lapangan. Kartu kuning yang didapat di awal pertandingan akan dihapus setelah kartu merah diberikan, sehingga tidak dihitung dalam akumulasi kartu kuning pemain sepanjang musim.
Peninjauan Ulang oleh Komisi Disiplin
FIFA dan federasi-federasi nasional memberi wewenang kepada komite disiplin untuk meninjau ulang insiden kartu merah. Dalam beberapa kasus, klub dapat mengajukan banding terhadap kartu merah yang dianggap keliru. Jika banding dikabulkan, maka skorsing bisa dibatalkan atau dikurangi.
Sebaliknya, dalam kasus di mana wasit gagal melihat pelanggaran serius tetapi terekam oleh kamera, badan disiplin dapat menjatuhkan skorsing tambahan berdasarkan bukti video.
Baca juga: Pemain Dengan Trofi UCL Terbanyak
Dampak Terhadap Kompetisi dan Klub
Skorsing akibat kartu merah dapat berdampak besar bagi klub, terutama dalam kompetisi knockout seperti Liga Champions, Copa Libertadores, atau turnamen antarnegara. Absennya pemain kunci bisa mengubah dinamika permainan dan berpengaruh pada hasil akhir.
Contohnya, di Piala Dunia FIFA, pemain yang mendapat kartu merah di babak gugur akan otomatis absen di pertandingan berikutnya—yang bisa berarti semifinal atau bahkan final. Dalam kompetisi liga, skorsing dapat mengganggu momentum tim yang tengah dalam performa bagus.
Standar FIFA dan Regulasi Tambahan
FIFA menetapkan pedoman dasar untuk disiplin kartu merah, tetapi masing-masing liga atau turnamen bisa memiliki regulasi tambahan. Sebagai contoh, di Premier League, pemain yang melakukan kekerasan fisik bisa dilarang bermain hingga tiga pertandingan, sementara di Serie A atau La Liga, federasi lokal memiliki prosedur sendiri untuk menentukan lamanya skorsing.
Kesimpulan
Kartu merah bukan sekadar penalti instan dalam satu pertandingan. Dampaknya bisa berlanjut dan memengaruhi performa tim serta perencanaan pelatih. Dengan meningkatnya penggunaan teknologi seperti VAR, insiden kartu merah kini lebih akurat dalam penilaiannya. Namun, pemain tetap dituntut menjaga emosi dan sportivitas agar tidak merugikan tim dengan tindakan tidak perlu yang berujung skorsing.
Di panggung sepak bola profesional, satu keputusan bisa menjadi pembeda antara kejayaan dan kekecewaan—dan kartu merah adalah salah satu keputusan tersebut.