Jose Mourinho Ingin Nuno Mendes atau Vitinha Raih Ballon d'Or

Dalam sebuah pernyataan yang mungkin mengejutkan banyak pihak, manajer Fenerbahce, Jose Mourinho, mengungkapkan keinginannya agar salah satu dari dua pemain Portugal di Paris Saint-Germain, Nuno Mendes atau Vitinha, memenangkan Ballon d'Or tahun ini. Pernyataan ini muncul di tengah dominasi nama-nama penyerang sebagai favorit utama peraih penghargaan individu paling bergengsi di dunia sepak bola.
Saat ini, rekan setim mereka di PSG, Ousmane Dembele, menjadi salah satu kandidat terkuat, bersama dengan bintang muda Barcelona, Lamine Yamal. Namun Mourinho tampaknya memiliki kriteria yang berbeda.
Pilihan Tak Terduga
Mourinho, yang saat ini melatih Fenerbahce, selalu dikenal dengan kemampuannya untuk melihat kualitas tersembunyi dan menghargai peran-peran yang mungkin kurang mendapat sorotan. Pernyataan dukungannya untuk Nuno Mendes, seorang bek sayap, dan Vitinha, seorang gelandang, menggarisbawahi filosofi tersebut.
“Sepak bola, meskipun kita semua ingin menjadikan pemain sebagai orang istimewa, pelatih sebagai orang istimewa, bagi saya, sepak bola tetaplah tentang tim,” kata Mourinho kepada Canal 11.
"Dan bagi saya, setiap trofi harus selalu berhubungan langsung dengan gelar."
Saat diminta memilih di antara keduanya, Mourinho menjawab, "Saya suka keduanya; saya tidak bisa membedakannya.”
"Satu-satunya hal yang ingin saya katakan adalah masih ada sekelompok kecil gelandang bagus di sana, dan sekarang bek sayap seperti itu.”
"Saya tentu saja ingin salah satu dari mereka menang, tapi nanti [agen] Jorge Mendes akan marah kepada saya karena dia hanya berpikir Yamal, pemainnya, yang seharusnya menang."
Persaingan Ketat Ballon d'Or
Pernyataan Mourinho ini menjadi kontras dengan daftar favorit seperti Dembele dan Yamal.
Penampilan Dembele meroket pada musim keduanya bersama PSG. Setelah hanya mencetak enam gol dan 14 asis sepanjang musim lalu, eks pemain Barcelona ini berhasil mencatatkan 33 gol dan 15 asis di semua kompetisi musim ini.
Pemain 28 tahun ini membantu PSG meraih treble bersejarah: Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions. Performa konsisten dan kontribusi signifikan di berbagai aspek permainan menjadikannya kandidat kuat untuk penghargaan individu bergengsi tersebut.
Baca juga: Mastantuono Tak Pikirkan Ballon d'Or Jelang Kepindahan ke Real Madrid
Di sisi lain, Yamal juga tampil gemilang bersama Barcelona. Pemain sayap ini telah menunjukkan ketenangan, kreativitas, dan kecerdasan bermain yang jauh melampaui usianya. Ia juga mencatatkan rekor sebagai pemain termuda yang tampil dan mencetak gol untuk Barcelona di kompetisi top Eropa.
Sepanjang musim, Yamal semakin menunjukkan kemampuannya pada musim ini. Dari 55 penampilan di semua kompetisi, ia mencatatkan 18 gol dan 25 asis. Total ia mencatatkan 25 gol dan 34 asis dari 106 pertandingan di tim utama Blaugrana.
Ia menjadi pemain kunci bagi Barcelona sebagai sayap kanan, yang berhasil meraih gelar juara La Liga, Copa del Rey, dan Supercopa de España musim 2024-25.
Makna Sebuah Penghargaan
Ballon d'Or secara tradisional cenderung diberikan kepada pemain-pemain yang mencetak banyak gol atau memberikan assist spektakuler. Namun, Mourinho, dengan pandangannya yang selalu menyoroti aspek kolektif dan peran strategis, mungkin ingin melihat penghargaan ini diberikan kepada pemain yang memberikan dampak fundamental pada timnya, terlepas dari sorotan individu.
Apakah pilihan Mourinho ini akan memengaruhi pemikiran para pemilih Ballon d'Or? Waktu yang akan menjawabnya. Namun, satu hal yang pasti, pernyataan 'The Special One' ini telah menambah bumbu dalam perdebatan sengit mengenai siapa yang paling pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia tahun ini.