Guardiola Emosional usai Saksikan Laga Kandang Terakhir De Bruyne

Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, meneteskan air mata usai menyaksikan pemain bintangnya Kevin De Bruyne menjalani laga kandang terakhirnya bersama klub.
City berhasil menang 3–1 atas AFC Bournemouth dalam pertandingan yang menandai penampilan kandang terakhir legenda klub De Bruyne, Rabu (21/5) dini hari WIB
Guardiola Emosional
Pertandingan terakhirnya di Etihad Stadium melawan Bournemouth berakhir dengan kemenangan 3-1, namun suasana haru menyelimuti stadion saat perpisahan sang maestro Belgia.
Usai pertandingan, terdapat kata-kata perpisahan dari mantan rekan satu tim mereka di City seperti Sergio Aguero, Raheem Sterling, Riyad Mahrez, Fernandinho, Vincent Kompany, Joe Hart, dan Leroy Sane.
Guardiola tampak emosional saat memberikan penghormatan kepada De Bruyne. "Semua orang ada di sana, itu sangat, sangat menyenangkan," kata Guardiola. "Sepuluh tahun berarti banyak pertandingan, banyak gelar, banyak momen. Hari ini sedikit menggambarkan betapa besarnya cinta di sana."
Baca juga: Guardiola: De Bruyne Hanya Kalah dari Messi dalam Visi dan Umpan
Perpisahan De Bruyne
Pertandingan kandang terakhir Kevin De Bruyne ditandai dengan penghormatan emosional, termasuk penjagaan kehormatan dan spanduk khusus.
Meskipun kehilangan peluang emas untuk mencetak gol, bola membentur mistar gawang dari jarak dekat, De Bruyne menerima tepuk tangan meriah saat ia diganti pada menit ke-69.
Manajer Pep Guardiola tampak terharu selama perpisahan itu, menggarisbawahi dampak De Bruyne selama satu dekade di klub, di mana ia mengumpulkan 108 gol dan 177 assist dalam 421 penampilan.
De Bruyne, yang kontraknya berakhir pada akhir musim ini, telah mengoleksi 16 trofi bersama City, termasuk enam gelar Liga Inggris dan satu Liga Champions.
Bangun Patung De Bruyne
Sebagai bentuk penghormatan atas kontribusinya, Manchester City mengumumkan akan membangun patung De Bruyne di luar Etihad Stadium.
"Itu artinya saya akan selalu menjadi bagian dari klub ini," kata pemain berusia 33 tahun itu. "Saya akan selalu mewakili sebagian kecil dari itu.”
"Saya pikir setelah 10 tahun, sudah saatnya seseorang mengizinkan saya berbicara sedikit dan saatnya untuk mengucapkan selamat tinggal. Saya akan kembali tetapi kami mencintaimu dan sampai jumpa lagi."
Perpisahan ini menandai akhir dari era keemasan bersama De Bruyne, namun warisannya akan terus hidup di hati para penggemar dan sejarah klub.