Francesco Farioli Tinggalkan Ajax usai Gagal Raih Gelar Eredivisie

Francesco Farioli resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih kepala Ajax Amsterdam setelah timnya gagal mengamankan gelar Eredivisie ke-37.
Meskipun sempat memimpin klasemen dengan selisih sembilan poin pada pertengahan April, Ajax mengalami penurunan performa di akhir musim, yang memungkinkan PSV Eindhoven menyalip dan merebut gelar juara dengan kemenangan 3-1 atas Sparta Rotterdam pada hari terakhir kompetisi.
Sempat Puncaki Klasemen
Sebelumnya, Ajax memimpin klasemen dengan keunggulan sembilan poin atas PSV pada April lalu. Namun, performa buruk dalam beberapa pertandingan terakhir, termasuk hanya meraih dua poin dari empat laga, membuat posisi mereka tergeser.
Hasil imbang melawan Gronigen menandai hasil buruk Ajax dalam empat laga terakhir, di mana mereka hanya mampu meraih dua poin.
Skuad asuhan Francesco Farioli ini kalah telak dari FC Utrecht empat gol tanpa balas, sebelum ditahan imbang Sparta Rotterdam. Perubahan ini terjadi setelah Ajax mengalami kekalahan mengejutkan 0-3 di kandang sendiri dari NEC Nijmegen pada akhir pekan lalu.
Baca juga: Ajax Tersingkir dari Puncak Klasemen, PSV Selangkah Lagi Juara Eredivisie
Farioli Tinggalkan Ajax
Farioli, yang bergabung dengan Ajax dari klub Ligue 1 Nice pada Mei 2024 dengan kontrak hingga 2027, menjadi pelatih non-Belanda pertama sejak 1998 dan pelatih Italia pertama dalam sejarah klub.
Dalam pernyataannya, Farioli menyebutkan bahwa meskipun ia dan manajemen klub memiliki tujuan yang sama untuk masa depan Ajax, terdapat perbedaan dalam visi dan kerangka waktu untuk mencapai tujuan tersebut.
Ia merasa bahwa perbedaan prinsip dan dasar proyek membuatnya yakin bahwa ini adalah saat yang tepat untuk berpisah.
"Menjadi pelatih non-Belanda pertama Ajax sejak 1998 dan pelatih Italia pertama di klub ini merupakan keistimewaan yang mutlak," kata Farioli dalam sebuah pernyataan.
"Manajemen dan saya memiliki tujuan yang sama untuk masa depan Ajax, tetapi kami memiliki visi dan kerangka waktu yang berbeda tentang cara kami harus bekerja dan beroperasi untuk mencapai tujuan tersebut.
"Mengingat perbedaan dalam prinsip dan fondasi proyek ini, saya merasa jauh di lubuk hati bahwa ini adalah momen terbaik untuk berpisah."
Gagal Raih Gelar di Pekan Terakhir
Kemenangan 2-0 Ajax atas FC Twente pada pertandingan terakhir musim ini tidak cukup untuk mengamankan gelar, karena PSV berhasil mempertahankan posisi puncak dengan total 79 poin, unggul satu poin dari Ajax.
Kepergian Farioli menandai akhir dari upaya singkatnya dalam membangun kembali dominasi Ajax di sepak bola Belanda.