Kedatangan Kevin De Bruyne ke Napoli dengan status bebas transfer dari Manchester City tidak hanya membawa segudang pengalaman dan kualitas kelas dunia, tetapi juga ambisi besar: meraih trofi ke-25 dalam kariernya di musim perdananya bersama Partenopei.

Gelandang Belgia berusia 34 juga menjelaskan perbedaan antara bekerja di bawah Pep Guardiola di Manchester City dan bersama Antonio Conte di Napoli.

Ambisi Trofi dan Tantangan Baru di Italia

De Bruyne, yang telah memenangkan 24 trofi bergengsi selama kariernya, termasuk enam gelar Premier League dan satu Liga Champions bersama Manchester City, kini mengalihkan fokusnya ke Serie A. 

Dalam sebuah wawancara mendalam dengan Corriere dello Sport, ia menyatakan keinginannya untuk terus meraih kejayaan.

"Mungkin Scudetto, tapi saya tidak pernah ingin memilih," ujar De Bruyne saat ditanya trofi mana yang paling ingin ia menangkan. "Saya akan mengambil apa pun yang bisa saya menangkan.”

“Karena belum pernah bermain di Italia, gelar liga akan menjadi tujuan yang bagus, itu akan sangat keren. Tapi ini belum dimulai, jadi kita lihat saja nanti."

De Bruyne juga menegaskan bahwa Napoli, yang merupakan juara bertahan Serie A, tidak boleh berpuas diri. 

"Karena ada begitu banyak kompetisi, sulit untuk mengatakan bahwa kami akan memenangkan segalanya. Faktanya, saya tidak bisa mengatakannya. Anda harus mulai bermain, lalu mungkin Anda memenangkan satu pertandingan, lalu yang lain dan terus bergerak," jelasnya. 

"Kami berharap untuk finis setinggi mungkin di semua lini, tetapi itu tergantung pada banyak situasi, seperti lawan, cedera, dan faktor lainnya. Anda harus mendasarkan akhir musim Anda pada apa yang terjadi selama itu.”

Baca juga: Galatasaray Pecahkan Rekor dengan Datangkan Osimhen dari Napoli

Perbandingan Dua Maestro: Guardiola vs. Conte

Salah satu sorotan utama dari wawancara De Bruyne adalah pandangannya tentang perbedaan antara dua manajer elite yang pernah dan akan melatihnya: Pep Guardiola di Manchester City dan Antonio Conte di Napoli. 

De Bruyne telah menghabiskan delapan tahun yang sukses di bawah Guardiola, memenangkan berbagai gelar. Kini, ia akan beradaptasi dengan filosofi Conte yang dikenal intens.

"Menurut saya mereka memiliki dua cara bermain yang berbeda," ungkap De Bruyne. "Pep mungkin sedikit lebih memperhatikan kontrol bola dan penguasaan bola, sementara Conte sedikit lebih terstruktur dalam permainannya dan sangat fokus pada mentalitas. Pep lebih banyak bekerja pada area zonal."

De Bruyne mengakui bahwa ada beberapa perbedaan mendasar, tetapi ia siap untuk beradaptasi. "Ada beberapa hal yang berbeda, tetapi setiap pelatih memiliki prinsip dan karakteristiknya sendiri," katanya. 

"Saat ini, kami belum terlalu fokus pada aspek pribadi. Kami bekerja untuk tim. Dia memberi kami instruksi kolektif untuk posisi setiap pemain. Kami mungkin akan membicarakan hal-hal yang lebih spesifik nanti."

Reuni dengan rekan setimnya di timnas Belgia, Romelu Lukaku, yang juga pernah bekerja di bawah Conte di Inter Milan, diyakini akan membantu proses adaptasi De Bruyne.

Dengan kombinasi pengalaman, ambisi, dan kemampuan beradaptasi, Kevin De Bruyne siap menjadi motor baru di lini tengah Napoli dan memimpin mereka dalam perburuan trofi di musim yang akan datang.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!