Brace Jovic Bawa Milan Singkirkan Inter di Semifinal Coppa Italia

Brace Luka Jovic dan satu gol dari Tijjani Reijnders berhasil membawa AC Milan mengalahkan rival sekota Inter Milan dengan kemenangan 3-0 di semifinal Coppa Italia, sekaligus melaju ke partai final dengan agregat 4-1.
Inter hanya bisa bermain imbang 1-1 pada leg pertama. Namun pemimpin klasemen Serie A ini tidak mampu membendung lini serang Milan yang tampil gemilang pada leg kedua.
Milan Singkirkan Inter di Semifinal Coppa Italia
AC Milan meraih kemenangan meyakinkan 3-0 atas Inter Milan di Stadio Giuseppe Meazza pada leg kedua semifinal Coppa Italia pada Kamis (24/4) dini hari WIB, mengamankan kemenangan agregat 4-1 dan melaju ke final.
Meskipun Inter mengawali pertandingan dengan baik, termasuk tendangan Federico Dimarco yang membentur mistar gawang, AC Milan unggul pada menit ke-36 saat Luka Jović menyundul umpan silang dari sisi kiri.
Jović menggandakan keunggulan pada menit ke-50, memanfaatkan kemelut di depan gawang setelah tendangan sudut.
Tijjani Reijnders memastikan kemenangan dengan tendangan kaki kiri yang akurat pada menit ke-86, mengakhiri serangan balik cepat.
Baca juga: AC Milan Tak Punya Motivasi Rusak Treble Inter
Milan Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan
Kemenangan ini menandai kemenangan ketiga AC Milan atas Inter musim ini dan memperpanjang rekor tak terkalahkan mereka melawan rival sekota mereka dalam lima pertandingan musim ini.
Di bawah pelatih Sergio Conceição, Milan telah mencapai final kedua mereka musim ini, setelah sebelumnya memenangkan Supercoppa Italiana pada bulan Januari.
Mereka akan menghadapi pemenang antara Bologna dan Empoli di final Coppa Italia yang dijadwalkan pada tanggal 14 Mei di Stadio Olimpico.
Bagi Inter, kekalahan ini mengakhiri aspirasi mereka untuk meraih treble musim ini. Pelatih Simone Inzaghi menyatakan kekhawatiran atas kelelahan fisik dan mental tim, menekankan perlunya ketahanan menjelang pertandingan mendatang.
Penampilan gemilang AC Milan tidak hanya mengamankan tempat di final Coppa Italia tetapi juga memberikan dorongan moral yang signifikan karena mereka bertujuan untuk mengakhiri musim dengan catatan yang baik, melihat hasil buruk di Serie A.