Setelah mengamankan tiket ke Piala Dunia FIFA 2026 dengan kemenangan telak 4-0 atas Lithuania pada Selasa (18/11) dini hari WIB, euforia menyelimuti Johan Cruijff ArenA. Namun, Pelatih Tim Nasional BelandaRonald Koeman, segera menarik tuas rem. Meskipun memuji kedalaman dan potensi skuad Oranje, Koeman menegaskan bahwa timnya harus lebih menuntut satu sama lain jika mereka ingin memenuhi ambisi besar di Amerika Utara.

Kemenangan yang ditandai dengan gol-gol dari Tijjani Reijnders, Cody Gakpo, Xavi Simons, dan Donyell Malen ini mengukuhkan Belanda di puncak Grup G.

Koeman Banggakan Potensi Belanda

Koeman, yang kembali menukangi Belanda untuk kali kedua, tidak menyembunyikan kepercayaannya pada kualitas individu yang dimiliki timnya. 

Ia menunjuk pada banyaknya pilihan yang tersedia, bahkan saat beberapa nama besar seperti Ryan Gravenberch dan Micky van de Ven tidak tampil melawan Lithuania.

"Kami memiliki skuad yang hebat. Ada banyak persaingan, dan Anda bisa melihatnya lagi dengan para pemain yang masuk [sebagai pemain pengganti]," kata Koeman pasca pertandingan. "Ini adalah pilihan yang sulit, karena ada begitu banyak kualitas."

Baca juga: Oranje Sikat Lithuania 4-0, Kunci Tiket Piala Dunia 2026

Pria yang pernah melatih Barcelona itu bahkan melontarkan klaim berani yang menunjukkan tingginya ambisi Oranje di turnamen final:

"Saya tidak melihat banyak negara yang jelas lebih baik dari kami. Kami telah membuktikannya dua kali musim semi ini saat melawan Spanyol," tegas Koeman, merujuk pada hasil positif Belanda melawan salah satu tim terkuat Eropa.

Bukan Kualitas, Tapi Konsistensi

Meskipun percaya pada potensi juara timnya, Koeman dengan cepat mengalihkan fokus pada kurangnya konsistensi, terutama setelah hasil imbang 1-1 yang mengecewakan melawan Polandia beberapa hari sebelumnya. 

Ia menuntut agar inti tim, yang terdiri dari nama-nama berpengalaman seperti Virgil van Dijk, Frenkie de Jong, dan Memphis Depay, mengambil peran lebih besar dalam meningkatkan standar internal tim.

"Jika kami sedikit mengencangkan ekspektasi satu sama lain, untuk membuat satu sama lain menjadi lebih besar, lebih kuat, dan lebih baik, maka banyak hal akan mungkin," tambah Koeman.

Baca juga: Koeman Puji De Ligt dan Layak Kembali ke Timnas Belanda

Ia menekankan bahwa kepemimpinan tidak bisa selalu datang dari pelatih. Pemain-pemain senior harus mendorong standar dan urgensi dalam tim, terutama bagi para pemain muda yang baru masuk.

"Ketika para pemain muda masuk, Anda membutuhkan kepemimpinan. Dan itu tidak selalu bisa datang dari pelatih,” ucapnya.

“Kami bisa dan harus meningkatkan itu, menuntut lebih banyak lagi dari satu sama lain karena jika Anda tidak percaya ada lebih banyak di dalamnya, tidak ada gunanya."

Koeman menyimpulkan dengan peringatan tegas: "Skuad ini bisa bermain sangat baik, jadi itulah mengapa terkadang sulit untuk menerima bahwa kesalahan dibuat. Karena jika Anda membuat kesalahan-kesalahan itu selama Piala Dunia, Anda mungkin akan langsung pulang. Dan itu akan sangat memalukan, karena ini adalah skuad yang hebat dari segi kualitas."

Kini, dengan tiket di tangan, tantangan bagi Koeman bukan lagi tentang lolos, tetapi bagaimana menggembleng tim penuh talenta ini menjadi unit yang konsisten, bermental baja, dan layak mendapatkan gelar Piala Dunia pertama mereka.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!