Berikut adalah profil Cristian Gonzales, atau yang akrab dipanggil El Loco (si gila), adalah salah satu striker legendaris yang pernah bermain di Indonesia

Pria kelahiran Montevideo, Uruguay, pada 30 Agustus 1975, ini tak hanya dikenal sebagai pemain luar biasa, tetapi juga sebagai sosok yang menjadi bagian tak terpisahkan dari sepak bola Indonesia.

Perjalanan Karier Cristian Gonzales di Indonesia

Cristian Gonzales memulai perjalanan sepak bolanya di Indonesia pada tahun 2003, ketika ia bergabung dengan PSM Makassar. 

Dalam waktu singkat, ia mencuri perhatian publik dengan kemampuannya mencetak gol. Bahkan, ia berhasil meraih gelar pencetak gol terbanyak Liga Indonesia selama empat kali. 

Tak hanya itu, ia juga menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di Indonesia saat itu, dengan kontrak mencapai Rp1,2 Miliar dalam tiga tahun pertama kariernya di sini.

Latar Belakang Cristian Gonzales

Gonzales lahir di keluarga yang sangat berbeda dari dunia sepak bola. Ayahnya adalah seorang militer, sedangkan ibunya bekerja sebagai suster. 

Namun, sejak kecil, Gonzales sudah terobsesi dengan sepak bola dan mulai bergabung dengan akademi sepak bola Penarol Uruguay pada usia 13 tahun. 

Perjalanan sepak bola profesionalnya dimulai dari klub-klub lokal Uruguay, sebelum akhirnya ia bermain di Argentina dan beberapa klub lainnya.

Pada tahun 1994, Gonzales bertemu dengan Eva Nurida Siregar, seorang perempuan asal Indonesia, yang kelak menjadi istrinya. 

Setelah menikah pada usia muda, Gonzales memutuskan untuk hijrah ke Indonesia untuk bermain sepak bola pada tahun 2002, bergabung dengan klub PSM Makassar.

Cristian Gonzales di PSM Makassar dan Persik Kediri

Di PSM Makassar, Gonzales langsung menunjukkan kelasnya dengan membawa klubnya menjadi runner-up Liga Indonesia dan mencetak 27 gol. 

Namun, kariernya di PSM harus terhenti akibat skorsing yang diterimanya setelah insiden dengan petugas Persita Tangerang. 

Setelah masa skorsing berakhir, ia melanjutkan kariernya bersama Persik Kediri, di mana ia membawa tim meraih gelar juara Liga Indonesia pada 2006 dan menjadi pencetak gol terbanyak.

Persib Bandung dan Puncak Karier

Pada 2009, Gonzales pindah ke Persib Bandung dengan status pemain pinjaman dari Persik Kediri. 

Di sana, ia mencetak 14 gol dalam 16 pertandingan Liga Super Indonesia dan meraih posisi sebagai pencetak gol terbanyak kedua setelah Boaz Solossa. 

Gonzales juga resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada 1 November 2010, dan segera bergabung dengan Timnas Indonesia. 

Pada Piala Suzuki AFF 2010, ia sukses mencetak 2 gol saat melawan Timnas Timor Leste.

Pindah ke Persisam Putra dan Arema Cronus

Setelah meninggalkan Persib, Gonzales bergabung dengan Persisam Putra Samarinda, di mana ia mendapatkan kontrak fantastis. 

Namun, yang paling mencuri perhatian adalah kepindahannya ke Arema Cronus pada tahun 2012 dengan kontrak senilai Rp1,2 Miliar. 

Meski usianya saat itu sudah menginjak 35 tahun, Gonzales tetap menunjukkan performa luar biasa, bahkan mencetak hat-trick pada pertandingan pertama bersama Arema.

Bersama Arema, Gonzales meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk juara Piala Gubernur Jatim 2013, SCM Cup 2015, dan Piala Menpora 2013. 

Salah satu impian besar Gonzales adalah mengantarkan Arema Cronus menjadi juara Liga Indonesia, sebuah pencapaian yang ia terus perjuangkan hingga akhir kariernya.

Legenda Sepak Bola Indonesia

Dengan ketajamannya dalam mencetak gol dan pengalaman yang kaya, Cristian Gonzales telah menjadi legenda sepak bola Indonesia. 

Meski ia dikenal dengan julukan El Loco karena gaya permainannya yang agresif dan penuh semangat, dia tetap dihormati sebagai salah satu penyerang terbaik yang pernah dimiliki Indonesia.