Jejak Karier Jordi Cruyff: Dari Barca, MU, Sampai ke Timnas

Jordi Cruyff bukan sekadar anak dari Johan Cruyff, legenda sepak bola dunia. Ia telah membuktikan dirinya sebagai sosok yang mandiri dalam dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun di bidang manajerial.
Kini, perjalanan panjangnya membawa dia ke Indonesia sebagai Technical Advisor Timnas Indonesia.
Tumbuh di Barcelona: Mengikuti Jejak Sang Ayah
Jordi lahir dan besar di lingkungan yang kental dengan sepak bola. Ia mengawali kariernya di akademi Barcelona, klub yang begitu melekat dengan nama besar keluarganya. Meski membawa nama Cruyff, ia tak langsung mendapatkan jalan mulus menuju tim utama.
Pada awalnya, Jordi memperkuat Barcelona B, sebelum akhirnya mendapat kesempatan debut bersama tim utama pada tahun 1994.
Dengan gaya bermain yang fleksibel, ia bisa ditempatkan di beberapa posisi, baik di lini depan maupun belakang.
Puncaknya, Jordi menjadi bagian skuad utama Barcelona musim 1994/1995 dan turut membantu tim meraih gelar Supercopa de EspaƱa.
Baca Juga: "Alasan Erick Thohir Tunjuk Jordi Cruyff Jadi Technical Advisor"
Hijrah ke Manchester United: Menimba Ilmu di Bawah Sir Alex Ferguson
Setelah beberapa tahun di Spanyol, Jordi mencari tantangan baru dan bergabung dengan Manchester United pada tahun 1996.
Di bawah asuhan Sir Alex Ferguson, ia mendapatkan pengalaman berharga meskipun persaingan di skuad utama sangat ketat.
Selama berseragam Setan Merah, Jordi berhasil memenangkan:
- Premier League 1996/1997
- FA Charity Shield 1996 & 1997
Meski lebih sering tampil sebagai pemain pengganti, keberadaannya tetap menjadi bagian dari kesuksesan United pada masa itu.
Baca Juga: "Putra Legenda Johan Cruyff Jadi Technical Advisor Timnas!"
Karier di Klub Lain: Espanyol, Alaves, hingga China
Setelah meninggalkan Old Trafford, Jordi kembali ke Spanyol untuk bergabung dengan Espanyol dan kemudian Alaves.
Salah satu pencapaian terbaiknya bersama Alaves adalah membawa tim hingga final UEFA Cup 2001, meskipun harus mengakui keunggulan Liverpool dalam laga tersebut.
Karier bermainnya juga sempat membawanya ke Ukraina dan Malta sebelum akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 2010.
Bertransformasi Menjadi Pelatih & Sporting Director
Tak lama setelah pensiun, Jordi tak meninggalkan dunia sepak bola begitu saja. Ia mulai merintis karier sebagai sporting director di klub AEK Larnaca (Yunani) dan kemudian Maccabi Tel Aviv (Israel).
Pada musim 2017/2018, ia dipercaya menjadi pelatih Maccabi Tel Aviv sebelum akhirnya melanjutkan petualangannya ke Chongqing Dangdai Lifan di China.
Puncaknya, pada tahun 2020, Jordi ditunjuk sebagai pelatih Timnas Ekuador. Sayangnya, masa baktinya di sana hanya bertahan enam bulan sebelum akhirnya kembali ke China untuk menangani Shenzhen FC.
Musim panas 2021, Barcelona kembali memanggilnya untuk menjadi sporting advisor, menandai kepulangannya ke klub masa kecilnya.
Babak Baru: Technical Advisor Timnas Indonesia
Kini, Jordi Cruyff memulai tantangan baru dalam kariernya. Pada 25 Februari 2025, ia resmi diumumkan sebagai Technical Advisor Timnas Indonesia oleh PSSI.
Dengan pengalaman luasnya sebagai pemain, pelatih, dan manajer di berbagai belahan dunia, kehadiran Jordi diharapkan bisa membawa perubahan positif bagi sepak bola Indonesia.
Bersama Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala, Jordi akan berperan dalam membangun metodologi kepelatihan yang lebih modern dan efektif.
Akankah Jordi Cruyff mampu mengangkat performa Timnas Garuda ke level yang lebih tinggi? Kita nantikan gebrakannya di sepak bola Indonesia!
Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official YukSports DISINI