Kemenangan dramatis 2-1 AC Milan atas Fiorentina di San Siro pada pekan ketujuh Serie A pada Senin (20/10) bukan hanya menempatkan Rossoneri sendirian di puncak klasemen untuk pertama kalinya sejak musim 2023/2024, tetapi juga menjadi panggung pembuktian kepiawaian taktis pelatih Massimiliano Allegri.

Di tengah badai cedera parah yang membuat nama-nama kunci seperti Adrien Rabiot, Christian Pulisic, Ruben Loftus-Cheek, Christopher Nkunku, dan Pervis Estupiñán absen, Allegri membuat sejumlah keputusan berani yang terbukti menjadi kunci comeback timnya.

Taktik Fleksibel di Lini Serang

Mengatasi minimnya opsi penyerang, Allegri dipaksa untuk meracik ulang lini depan. Meskipun Fiorentina sempat unggul lebih dulu lewat gol Robin Gosens, Leão mampu membalikkan keadaan dengan dua golnya.

Salah satu kunci adalah bagaimana Allegri menempatkan Rafael Leão. Ia tidak lagi terpaku sebagai penyerang sayap tradisional, melainkan didorong ke peran yang lebih sentral di depan, didukung oleh lini tengah yang padat mencakup Luka Modric dan Youssouf Fofana untuk mengimbangi ketiadaan striker murni yang menjadi starter.

"Ia memiliki lebih banyak kebebasan untuk bergerak bersama (Santiago) Gimenez, tetapi ia juga bisa bermain sebagai penyerang tengah, karena Fofana terus menekan ke depan dan itu memungkinkan kami untuk mengisi area penalti dengan pemain yang datang dari posisi lebih dalam,” jelas Allegri usai pertandingan.

Baca juga: Milan Kalahkan Fiorentina 2-1 dan Kuasai Puncak Serie A

Tunjuk Leão sebagai Algojo Penalti

Momen yang paling menjadi sorotan adalah ketika Milan mendapat hadiah penalti di 10 menit terakhir pertandingan, menyusul pelanggaran yang kontroversial. 

Mengingat Milan memiliki rasio keberhasilan penalti yang buruk, dan Leão sendiri bukan penendang utama, penunjukan sang bintang Portugal sebagai eksekutor adalah sebuah perjudian mental yang luar biasa.

Allegri dengan tegas menyatakan bahwa ini adalah keputusannya sendiri.

“Saya meminta Rafa untuk mengambil penalti: ia berlatih [penalti] pagi ini dan melakukannya dengan baik,” ungkap Allegri, mematahkan spekulasi kebingungan di lapangan. 

"Kami perlu meningkatkan rasio keberhasilan kami. Saya jarang menonton tim saya mengambil penalti, itu membawa keberuntungan bagi saya di Turin, dan begitu pula malam ini,” tambahnya sambil tersenyum.

Keputusan ini tidak hanya memberi Milan tiga poin krusial, tetapi juga meningkatkan rasa percaya diri Leão, yang menjadi Man of the Match.

Baca juga: Donnarumma Tunjuk AC Milan sebagai Favorit Scudetto 2025-26

Pertahankan Opsi di Bangku Cadangan

Allegri juga menjelaskan alasannya tidak memainkan striker Santiago Gimenez sejak menit pertama.

"Saya perlu memiliki beberapa opsi untuk masuk dari bangku cadangan, kalau tidak, saya tidak punya pemain lain," jelasnya, menyoroti pentingnya menjaga kedalaman skuad di tengah krisis cedera.

Meski demikian, Allegri menolak jemawa dengan posisi puncak yang baru diraih. “Kami tidak mengirimkan pesan apa pun. Ini adalah kemenangan, kami membutuhkan lebih banyak poin untuk mencapai target kami musim ini. Kami hanya perlu terus melaju dan tidak terlalu percaya diri,” tutupnya.

Keberhasilan Allegri meracik strategi dengan sumber daya yang terbatas dalam laga melawan Fiorentina ini memperkuat reputasinya sebagai pelatih ulung, yang mampu memaksimalkan potensi pemain di saat-saat paling genting.

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!