Transfer Gagal: Lewandowski Nyaris Gabung Man United

Pada tahun 2012, Robert Lewandowski, yang saat itu bermain
untuk Borussia Dortmund, hampir bergabung dengan Manchester
United setelah menerima telepon langsung dari Sir Alex
Ferguson. Penyerang Polandia itu, yang saat itu berusia 22 tahun, mengungkapkan
bahwa dirinya sudah setuju untuk pindah ke Old Trafford. Namun, kesepakatan
tersebut gagal terwujud karena Dortmund memutuskan mempertahankannya.
Lewandowski menceritakan kisah ini dalam podcast Rio
Ferdinand Presents, di mana ia mengaku sangat gugup berbicara dengan Ferguson.
“Ketika Sir Alex Ferguson memanggil Anda, Anda tidak bisa berkata tidak,
terutama saat itu saya masih muda dan bermain di Dortmund. Tetapi Dortmund
mengatakan kepada saya bahwa mereka membutuhkan saya,” jelasnya.
Dortmund Tolak Tawaran Manchester United
Borussia Dortmund, yang saat itu baru saja meraih gelar
Bundesliga, merasa Lewandowski terlalu penting untuk dilepas. Presiden klub
mengonfirmasi bahwa penyerang andalan mereka harus tetap tinggal untuk
mendukung ambisi Dortmund di kompetisi domestik dan Eropa.
Keputusan tersebut terbukti tepat, karena Lewandowski terus menjadi pilar utama
Dortmund selama dua musim berikutnya. Pada akhirnya, sang pemain memilih untuk
pindah ke Bayern Munich secara gratis pada tahun 2014, langkah yang sempat
menimbulkan kontroversi besar di Jerman.
Bersama Bayern Munich, Lewandowski menjelma menjadi salah
satu penyerang paling produktif dalam sejarah sepak bola. Ia mencetak 344 gol
dalam delapan tahun di klub tersebut, termasuk mencetak lebih dari 40 gol dalam
tujuh musim. Pindah ke Barcelona pada tahun 2022, ia terus membuktikan
kualitasnya dengan mencetak 78 gol dan membawa Blaugrana meraih gelar La Liga
pada tahun 2023.
Rencana B: Robin van Persie
Meski gagal merekrut Lewandowski, Manchester United tidak
sepenuhnya kehilangan kesempatan. Pada musim panas yang sama, mereka
mendatangkan Robin van Persie dari Arsenal. Penyerang asal Belanda itu langsung
memberikan dampak besar, membantu United merebut kembali gelar Liga Premier dan
meraih Sepatu Emas di musim pertamanya.
United tentu menyesal gagal merekrut Lewandowski, yang kini
dianggap sebagai salah satu penyerang terbaik sepanjang masa. Namun, keputusan
Dortmund mempertahankannya juga membuktikan keberhasilan mereka dalam
mempertahankan talenta. Kisah ini menyoroti bagaimana sepak bola penuh dengan
keputusan besar yang bisa mengubah jalannya sejarah.
Kini di usia 36 tahun, Lewandowski terus menjadi andalan di
level tertinggi, menunjukkan konsistensi yang luar biasa di setiap klub yang ia
bela. Meski gagal bermain di Old
Trafford, dampak besar yang ia berikan di Bundesliga dan La
Liga membuktikan bahwa ia adalah salah satu pemain paling berpengaruh dalam
sepak bola modern.