Meski berada dalam tekanan besar, Ange Postecoglou dikabarkan masih akan memimpin Tottenham Hotspur saat menghadapi Manchester United akhir pekan ini. Sejumlah hasil buruk belakangan ini memang membuat posisinya sebagai pelatih semakin dipertanyakan, tetapi pihak klub tampaknya masih memberikan kesempatan kepada sang pelatih asal Australia.

Musim Buruk, Spurs Terancam Catat Rekor Terburuk dalam 21 Tahun

Tottenham menjalani musim yang benar-benar mengecewakan. Saat ini, Spurs terjebak di posisi ke-14 klasemen Premier League, yang bisa menjadi pencapaian terburuk mereka dalam lebih dari dua dekade terakhir jika tidak segera bangkit.

Dalam beberapa hari terakhir, tekanan terhadap Postecoglou semakin meningkat setelah Tottenham tersingkir dari dua kompetisi domestik sekaligus. Mereka gagal mempertahankan keunggulan agregat melawan Liverpool di semifinal Carabao Cup dan juga tersingkir dari FA Cup di babak keempat oleh Aston Villa.

Meskipun demikian, Postecoglou tetap mendapat banyak dukungan berkat sikap jujur dan transparannya dalam menghadapi situasi sulit, termasuk saat timnya diterpa badai cedera. Namun, ada juga banyak suara dari fans yang meminta manajemen segera mengganti pelatih karena performa tim yang semakin mengkhawatirkan.

Tottenham Masih Beri Kesempatan, Tak Ada Rencana Pemecatan dalam Waktu Dekat

Meskipun seruan pemecatan semakin kencang, laporan dari BBC Sport mengungkapkan bahwa Tottenham belum berencana mengganti Postecoglou dalam waktu dekat. Klub masih memberi waktu dan menganggap situasi saat ini sebagai bagian dari "bisnis seperti biasa."

Dengan begitu, Postecoglou dipastikan masih akan memimpin tim saat menghadapi Manchester United di Tottenham Hotspur Stadium pada hari Minggu. Salah satu alasan mengapa pihak klub tetap memberikan dukungan adalah krisis cedera yang parah, yang membuat performa tim terganggu.

Harapan pada Pemain yang Segera Pulih & Jadwal yang Lebih Longgar

Postecoglou sendiri masih berharap bahwa kembalinya beberapa pemain kunci yang cedera akan membawa perubahan besar bagi timnya. Selain itu, Tottenham kini memiliki dua pekan berturut-turut tanpa pertandingan tengah pekan, karena sudah memastikan lolos langsung ke babak 16 besar Liga Europa tanpa harus melewati fase play-off.

Jadwal Spurs juga mulai lebih bersahabat, dengan jarak 10 hari antara laga melawan Manchester City dan Bournemouth pada akhir Februari hingga awal Maret. Ini akan memberi waktu lebih banyak bagi Postecoglou untuk meracik strategi dan mengembalikan performa timnya.

Meski masih mendapat kesempatan, Postecoglou harus segera membawa perubahan. Jika tren buruk ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Tottenham akan benar-benar mengambil keputusan besar dalam beberapa minggu ke depan. Apakah Postecoglou bisa menyelamatkan posisinya? Kita tunggu saja bagaimana laga melawan Manchester United nanti!