Manchester United Umumkan PHK Massal, 200 Karyawan Terancam

Manchester United kembali mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besaran sebagai bagian dari restrukturisasi klub.
Langkah ini diklaim bertujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional dan menjaga stabilitas keuangan, meskipun klub baru saja mencatatkan pendapatan tertinggi dalam sejarah mereka.
PHK Besar-besaran Meski Keuangan Klub Stabil
- Manchester United mencatatkan pendapatan £662 juta pada musim 2023/24, rekor tertinggi sepanjang sejarah klub.
- Namun, klub mengalami kerugian finansial selama lima tahun berturut-turut sejak 2019.
- Sekitar 150-200 karyawan diperkirakan akan terkena dampak PHK, setelah sebelumnya 250 pekerjaan telah dihapus pada musim panas 2023.
- Dengan pemotongan ini, jumlah karyawan klub bisa menyusut lebih dari setengah dari jumlah awalnya, yang sebelumnya mencapai sekitar 1.000 orang.
Kritik: Pemain Gagal Justru Jadi Beban Keuangan Klub
Keputusan Manchester United untuk memangkas jumlah karyawan mendapat kritik tajam. Banyak yang menyoroti bahwa sejumlah pemain dengan performa buruk justru lebih membebani keuangan klub dibandingkan para staf yang kini kehilangan pekerjaan.
Selain itu, klub juga menghapus berbagai fasilitas bagi karyawan, termasuk:
- Menutup kantin staf di Old Trafford dan menggantinya dengan buah gratis di kantor.
- Pemborosan dana besar dalam beberapa keputusan manajemen, seperti:
- Memecat Erik ten Hag setelah sebelumnya memperpanjang kontraknya.
- Membayar kompensasi besar untuk membajak Ruben Amorim dari Sporting CP.
- Merekrut dan memecat Dan Ashworth dalam waktu singkat.
Baca Juga: "Rasmus Hojlund Bikin Staf Pelatih MU Frustrasi!"
Utang Besar Akibat Kepemilikan Glazer Jadi Masalah Utama
Sejak keluarga Glazer mengambil alih Manchester United pada 2005, klub harus menanggung utang besar lebih dari £1 miliar. Padahal sebelum itu, United telah menjadi klub bebas utang sejak tahun 1930-an.
Biaya besar untuk membayar bunga dan cicilan utang ini menjadi salah satu penyebab utama kesulitan keuangan klub, meskipun pendapatan mereka terus meningkat.
Pernyataan CEO Manchester United
CEO Manchester United, Omar Berrada, menegaskan bahwa keputusan PHK ini tidak bisa dihindari demi menjaga keberlangsungan klub.
"Kami bertanggung jawab untuk memastikan Manchester United berada dalam posisi terbaik untuk meraih kesuksesan di level pria, wanita, dan akademi."
"Sayangnya, ini berarti kami harus melakukan PHK lebih lanjut dan kami sangat menyesal atas dampak yang dirasakan oleh rekan-rekan kami. Namun, langkah ini diperlukan agar klub kembali berada di jalur keuangan yang stabil."
Berrada juga menekankan bahwa kerugian keuangan dalam lima tahun terakhir tidak boleh dibiarkan berlanjut. Oleh karena itu, fokus utama klub adalah sukses di lapangan dan peningkatan fasilitas.
"Kami harus memastikan bahwa kami tetap mematuhi regulasi UEFA dan Premier League. Dengan langkah ini, kami akan memiliki klub yang lebih ramping, efisien, dan berkelanjutan secara finansial."
Manchester United Berada di Persimpangan Jalan
Dengan pemotongan besar-besaran ini, Manchester United berusaha untuk memperbaiki kondisi finansial mereka sambil tetap kompetitif di level tertinggi. Namun, keputusan PHK massal ini bisa menimbulkan dampak negatif terhadap citra klub, terutama di mata fans yang sudah lama mengkritik kepemimpinan keluarga Glazer.
Akankah langkah ini membantu United kembali berjaya, atau justru memperburuk situasi internal klub? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official YukSports DISINI