Kalah dari West Ham, Erik ten Hag Tuduh Penggunaan VAR Tidak Sesuai Prosedur

Manchester United menelan kekalahan dari West Ham United
dengan skor 1-2 pada matchday kesembilan Premier League 2024/2025,
Minggu (27/10) malam.
Setan Merah kehilangan tiga angka setelah Jarrod Bowen
mencetak gol penalti pada menit 90+2. Hukuman ini mereka terima akibat handball
kontroversial yang dilakukan oleh Matthijs de Ligt.
Sang pelatih, Erik ten Hag, tidak puas dengan keputusan
tersebut. Menurutnya, baik wasit lapangan maupun Video Assistant (VAR) tidak
menjalankan prosedur pengambilan keputusan dengan benar.
Ten Hag mengungkapkan bahwa pada awal musim, pihak wasit menjelaskan
bahwa VAR hanya akan melakukan intervensi untuk insiden yang jelas dan nyata (clear
and obvius). Namun, baginya, insiden penalti semalam tidak termasuk ke
dalam kategori tersebut.
“Sebelum musim, kami mendapat instruksi yang jelas soal cara
mereka menjalankan proses dan bahwa VAR hanya akan mengintervensi untuk insiden
yang jelas dan nyata. Insiden ini tidaklah jelas dan nyata. Jadi, VAR harus
menjauh,” ungkapnya dikutip situs resmi klub.
“Namun, wasit di lapangan juga membutuhkan waktu tiga menit.
Jelas dan nyata ketika anda mempertimbangkannya begitu lama, dan ketika
memiliki dampak yang besar untuk pertandingan, anda harus menjauh dari (keputusan)
penalti),” tegas sosok asal Belanda itu.
Kekesalan Ten Hag kepada VAR menjadi wajar mengingat ini
jadi pertandingan kedua di mana mereka kalah akibat keputusan yang keliru dari wasit.
Sebelumnya, saat melawan Tottenham Hotspur, mereka kalah
dengan skor 0-3 karena harus bermain dengan sepuluh orang sejak menit 42 akibat
Bruno Fernandes yang mendapat kartu merah.
Namun, beberapa hari setelah pertandingan, pihak wasit
nyatanya membatalkan hukuman kartu merah Fernandes tersebut tetapi tidak dengan
hasil pertandingan. Bagi Ten Hag, ini menjadi bukti bahwa kekeliruan dari wasit
atau VAR sangatlah berdampak.
“Ini jadi kali ketiga kami merasakan ketidakadilan dan itu jelas. Dengan insiden Bruno, mereka (VAR) seharusnya mengintervensi. Kartu merahnya kemudian dibatalkan. Namun, yang tidak bisa anda batalkan adalah skor dan hasil,” pungkas Ten Hag.