Mantan bek kanan Arsenal Hector Bellerin menyebut Arsene Wenger dan Mikel Arteta memiliki kesamaan dalam mengembangkan pemain-pemain muda. Namun pemain asal Spanyol ini menegaskan Arteta memiliki jalur sendiri untuk melanjutkan sejarah the Gunners.

Bellerin didatangkan dari Barcelona saat masih berusia 16 tahun pada 2011 lalu. Ia kemudian bermain di bawah asuhan Wenger dan menjadi rekan setim Arteta.

Usai Wenger meninggalkan Emirates Stadium pada 2018, Unai Emery datang menggantikan pelatih legendaris asal Prancis tersebut. Namun hasil buruk membuatnya angkat kaki pada Desember 2019.

Arteta yang saat itu masih menjadi asisten pelatih Pep Guardiola di Manchester City, pindah ke Arsenal dan memegang jabatan sebagai pelatih kepala untuk pertama kali dalam kariernya.

Pelatih berusia 42 tahun tersebut membawa the Gunners yang saat itu menghuni papan tengah, menjadi pesaing utama meraih gelar Premier League dalam dua musim terakhir.

Bellerin yang meninggalkan Arsenal pada 2022 dan kini membela Real Betis, terkesan dengan cara Arteta meneruskan warisan yang ditinggalkan Wenger. Seperti kedua pelatih yang sama-sama memberikan kesempatan bermain untuk para pemain muda.

Namun pemain 29 tahun ini merasa Arteta memiliki jalannya sendiri untuk membangun klub.

“Salah satu hal yang sangat saya sukai dari Mikel adalah ia mencoba menulis jalannya sendiri, tetapi selalu mempertimbangkan sejarah klub,” kata Bellerin kepada TNT Sports.

“Arsenal selalu menjadi klub yang ingin didatangi pemain muda, karena mereka tahu mereka punya peluang, dan saya pikir ia mampu mengikuti itu. Ia menciptakan resep yang menunjukkan bahwa tim tidak memainkan sepak bola yang sama dengan yang dimainkan Wenger, tetapi esensinya masih ada.”

“Ketika Anda menggambarkan Arsenal dan Wenger, konsepnya tidak akan jauh berbeda dengan saat ini. Banyak tim yang dapat berubah total dengan manajer yang berbeda, tetapi saya pikir Mikel telah beradaptasi dengan sangat baik dengan sejarah klub melalui cara kerjanya.”

“Itulah yang menunjukkan banyak hal tentangnya, bahwa ia tidak pernah ingin menghapus bab yang sudah ditulis, ia hanya ingin membangunnya dan saya pikir itu adalah kisah yang sangat sukses.”

Salah satu pemain muda yang menonjol di era Arteta adalah Bukayo Saka. Lulusan akademi the Gunners berusia 23 tahun tersebut debut di bawah Emery, namun namanya melejit sebagai salah satu pemain sayap terbaik di Eropa bersama Arteta.

Skuad Arteta dalam dua musim terakhir pun menjadi salah satu skuad termuda di Premier League. Arteta juga memberikan debut kepada Ethan Nwaneri, yang menjadi pemain termuda sepanjang sejarah Premier League.

“Saya pikir mereka adalah skuad yang relatif muda dengan pemain-pemain muda yang memiliki banyak pengaruh, tetapi masih beberapa tahun lagi dari masa keemasan mereka,” jelas Bellerin.

"Sungguh gila untuk mengatakan bahwa Bukayo Saka mungkin masih beberapa tahun lagi dari masa keemasannya. Dia belum berada di masa keemasannya dan dia mungkin sudah lebih baik dari 99% pemain di masa keemasannya."”

Namun Arsenal masih belum bisa meraih gelar Premier League sejak 2004 lalu. Dua musim terakhir the Gunners mampu bersaing untuk meraih gelar tersebut, namun dalam dua musim tersebut juga mereka kalah dari Manchester City.

"Saya tidak pernah ragu bahwa ia akan mampu menciptakan tim Arsenal yang sukses. Jelas sangat berbeda, sangat sulit bagi mereka untuk mampu bersaing dengan Man City dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.