Haaland Gagal Menyempurnakan Peluang Besar di Premier League

Setelah memulai karir Premier League dengan gemilang, mencetak dua gol dalam debutnya dan sering menyebutkan bahwa rahasia produktivitasnya adalah pasta yang dimasak oleh ayahnya sebelum pertandingan, Erling Haaland kini sedang mengalami masa sulit.
Setelah serangkaian hat-trick yang memukau di awal karirnya bersama Manchester City, Haaland bercanda: "Itu berjalan dengan sangat baik setiap pertandingan."
Namun, hari-hari hat-trick berturut-turut itu seakan menjadi kenangan masa lalu. Pada pertandingan Boxing Day melawan Everton, Haaland gagal mencetak gol untuk keempat kalinya secara beruntun, setelah melihat tendangan penalti yang lemah berhasil diselamatkan. City hanya mampu meraih hasil imbang 1-1 dalam pertandingan tersebut.
Gagal Mengonversi Peluang Besar
Tendangan penalti Haaland itu menjadi peluang besar ke-11 yang gagal dikonversi oleh pemain asal Norwegia tersebut dalam tiga bulan terakhir, lebih banyak daripada pemain Premier League lainnya dalam periode yang sama, menurut data dari WhoScored.
Haaland memang bukan orang asing dalam hal menyia-nyiakan peluang. Pemain nomor sembilan City ini menempati puncak daftar 'big chances missed' di dua musim terakhir.
Setelah gagal memanfaatkan peluang emas dalam derby Manchester pertama 2024, Haaland mengomentari kekecewaannya: "Orang-orang bilang saya jago mencetak gol, tapi saya baru saja melewatkan peluang terbesar yang pernah ada."
Krisis Gol dan Penurunan Performa City
Namun, untuk setiap kegagalan itu, selalu ada gol yang berhasil dicetak. Sayangnya, hal itu tidak terjadi belakangan ini.
Dalam periode yang buruk ini, di mana City hanya memenangkan empat dari 13 pertandingan Premier League terakhir mereka, Haaland hanya mencetak tiga gol.
Bahkan Josko Gvardiol, bek kiri City, telah mencetak lebih banyak gol daripada Haaland dalam periode tersebut.
Marcus Rashford yang terpinggirkan pun berhasil menyamai pencapaian Haaland dengan tiga gol di liga dalam tiga bulan terakhir.
Haaland dan City Menghadapi Krisis Mental
Haaland sendiri mengakui bahwa dia bertanggung jawab atas kekalahan tim dari Aston Villa pekan lalu.
Pep Guardiola, pelatih City, memberikan dukungan pada striker andalannya tersebut, namun menyoroti kurangnya ketajaman timnya dalam menyelesaikan peluang.
"Penampilan kami sangat baik, baik ofensif maupun defensif," kata Guardiola dengan nada frustrasi.
"Kami menciptakan banyak peluang di dalam kotak penalti, tetapi sayangnya tidak bisa meraih hasil yang kami inginkan."
Sementara itu, Manuel Akanji, bek tengah City, terdengar lebih pesimis dan hampir memutuskan bahwa mereka tidak lagi menjadi pesaing dalam perburuan gelar.
"Musim belum berakhir, tetapi saat ini itu bukan target kami," ujar Akanji dengan suara lesu. Bagi Haaland, saat ini fokus utamanya adalah kembali mencetak gol dan mengembalikan ketajaman yang sempat hilang.