Manajer Bayern Munich, Vincent Kompany, telah menepis anggapan bahwa timnya yang perkasa akan bersantai saat menghadapi pendatang baru asal Siprus, Pafos FC, dalam laga Liga Champions pada hari Rabu (1/10). 

Pelatih asal Belgia itu bersikeras bahwa ajang sekelas Liga Champions menuntut rasa hormat penuh kepada setiap lawan, dan ia memperkirakan tim debutan tuan rumah akan tampil habis-habisan dalam malam bersejarah bagi mereka.

Berbicara menjelang pertandingan Matchday 2 di Stadion Alphamega, Kompany menegaskan bahwa meskipun Bayern memulai musim dengan sempurna—delapan kemenangan berturut-turut, termasuk kemenangan pembuka yang meyakinkan atas Chelsea—tidak ada ruang untuk berpuas diri melawan lawan yang relatif tidak dikenal seperti juara Siprus tersebut.

“Ini adalah pertandingan yang sepenuhnya normal bagi kami, tetapi ini adalah Liga Champions,” ujar Kompany. “Selalu ada perasaan spesial, dan Anda menghadapi setiap lawan dengan rasa hormat yang tinggi.”

Kisah Cinderella yang Menuntut Penghormatan

Pafos merupakan salah satu kisah dongeng dalam kompetisi ini. Mereka berhasil melewati tiga babak kualifikasi yang melelahkan, menyingkirkan Maccabi Tel Aviv, Dynamo Kyiv, dan Red Star Belgrade, sebuah rekor tujuh pertandingan tak terkalahkan di kompetisi tersebut. Mereka kemudian menahan imbang raksasa Yunani Olympiacos dengan skor 0-0 pada matchday pembuka, meski harus bermain dengan sepuluh pemain selama lebih dari satu jam.

Semangat gigih inilah, catat Kompany, yang menjadikan mereka lawan berbahaya.

“Untuk Pafos, bukan jalur yang mudah bagi mereka untuk masuk ke Liga Champions,” jelasnya. “Mereka telah memainkan tujuh pertandingan termasuk kualifikasi dan tidak kalah sama sekali. Mereka tak terkalahkan dalam tujuh pertandingan Liga Champions, jadi kami tidak akan meremehkan mereka.”

Baca juga: Kane dan Gol Bunuh Diri Chalobah Bawa Bayern Tekuk Chelsea 3-1

Pelatih Bayern itu menyamakan tantangan ini dengan persiapan untuk pertandingan Piala Dunia Antarklub, di mana informasi awal mengenai lawan masih minim.

“Ini sedikit mirip dengan Piala Dunia Antarklub. Anda bermain melawan tim yang jarang Anda hadapi, di mana Anda harus memulai analisis dari awal dan tidak memiliki banyak informasi sebelumnya,” kata Kompany, seraya menambahkan bahwa melakukan pekerjaan rumah yang diperlukan akan menumbuhkan rasa hormat. 

“Ketika Anda memiliki semua informasi, Anda tiba-tiba memiliki rasa hormat yang besar terhadap lawan Anda. Mereka akan menjaga permainan tetap hidup, tetapi justru itulah yang membuatnya menyenangkan: mengenal tim-tim baru.”

Fokus pada Performa, Bukan Sekadar Hasil

Meskipun semua orang mengharapkan kemenangan mudah bagi raksasa Jerman tersebut, Kompany fokus sepenuhnya pada kinerja dan intensitas timnya, yang ia yakini sebagai kunci untuk meraih kemenangan.

“Kami tahu apa yang akan terjadi. Tetapi kami tetap memiliki keyakinan penuh bahwa kami bisa mendapatkan tiga poin. Itu adalah tujuan kami,” tegasnya. “Saya ingin melihat penampilan yang bagus dari tim saya terlebih dahulu, karena saya pikir itulah yang dibutuhkan, dan kemudian, tentu saja, saya ingin menang.”

Baca juga: Pintu Tottenham Terbuka untuk Kane, Tapi Frank Realistis Soal Kepulangannya

Dengan striker andalan Harry Kane yang sedang dalam performa sensasional—mencetak 15 gol hanya dalam delapan penampilan musim ini—Bayern tidak diragukan lagi akan menjadi ancaman serangan yang luar biasa. Namun, Pafos, yang diperkuat mantan bek Piala Dunia David Luiz, akan mengandalkan pertahanan yang gigih dan disiplin pada malam yang disebut pelatih mereka, Juan Carlos Carcedo, sebagai "malam bersejarah bagi seluruh kota."

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!