Mantan pemain Bayern Munich dan Inter Milan, Karl-Heinz Rummenigge, menyebut Bayern membutuhkan keajaiban untuk menyingkirkan Inter di leg kedua perempat final Champions League yang akan berlangsung pada Kamis (17/4) dini hari WIB.

Bayern harus membalikkan ketertinggalan dua gol usai kalah 2-1 pada leg pertama di Allianz Arena.

Inter Bungkam Bayern di Allianz Arena

Inter Milan mengamankan kemenangan tandang penting 2-1 atas Bayern Munich di Allianz Arena. Lautaro Martínez membuka skor dengan gol babak pertama yang memukau setelah pergerakan tim yang kohesif. 

Bayern sebelumnya kehilangan peluang emas ketika tendangan Harry Kane membentur tiang gawang. Pemain veteran Thomas Müller menyamakan kedudukan pada menit ke-85, memberi harapan bagi tim tuan rumah. 

Namun, Inter merespons dengan cepat, dengan pemain pengganti Davide Frattesi mencetak gol penentu beberapa saat kemudian. 

Hasil ini membuat Bayern membutuhkan penampilan yang signifikan pada leg kedua di San Siro untuk membalikkan defisit.

Baca juga: Jadwal Leg Kedua Perempat Final Liga Champions 16-17

Bayern Butuh Keajaiban

Rummenigge yang membela kedua tim di tahun 70-an hingga 90-an, mengatakan Bayern skuad asuhan Vincent Kompany membutuhkan keajaiban untuk membalikkan kedudukan. Ia juga menyayangkan kesalahan fatal di leg pertama.

"Menurut pendapat saya, Bayern akan membutuhkan keajaiban kecil setelah hasil leg pertama di Munich karena Inter benar-benar menunjukkan diri mereka sebagai tim yang hebat saat melawan kami," kata Rummenigge dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport.

"Ini akan menjadi pertandingan yang sulit bagi Bayern, tetapi bukan tidak mungkin. Namun bagi saya, Inter akan menjadi favorit untuk lolos."

Bayern Buat Kesalahan di Allianz Arena

Mantan pemain tim nasional Jerman 69 tahun yang membela kedua tim di era 70-an hingga 80-an, mengatakan mengatakan Bayern membuat kesalahan setelah gol Muller, karena memaksa untuk memenangkan pertandingan.

Ia mengatakan Bayern seharusnya mempertahankan hasil imbang di akhir laga, dan gol Frattesi disebabkan oleh Bayern yang menekan di akhir pertandingan.

"Kami kalah di leg pertama dengan cara yang tidak perlu," jelasnya. 

"Karena setelah gol Müller, akan lebih bijaksana untuk bergembira dengan hasil imbang. Sebaliknya, kami terus maju karena kami ingin menang dengan segala cara dan akhirnya kebobolan gol yang sangat merugikan kami."

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!