Vincent Kompany Berang Usai Cedera Mengerikan Jamal Musiala

Sebuah insiden mengerikan di babak perempat final Piala Dunia Antarklub 2025 telah memicu kemarahan besar di kubu Bayern Munich. Manajer Bayern Munich, Vincent Kompany, mengungkapkan bahwa ia marah besar setelah bintang muda mereka, Jamal Musiala, mengalami cedera mengerikan di babak pertama kekalahan 2-0 dari Paris Saint-Germain di Atlanta pada Sabtu lalu.
Komentar tajam Kompany ini menggarisbawahi betapa seriusnya cedera yang menimpa Musiala, dan menambah daftar panjang kekhawatiran mengenai kesejahteraan pemain di turnamen yang intens ini.
Momen Nahas yang Memicu Amarah
Insiden yang dimaksud terjadi di Mercedes-Benz Stadium, ketika Jamal Musiala terlibat dalam duel dengan kiper PSG, Gianluigi Donnarumma. Setelah benturan, Musiala terlihat mengerang kesakitan dan memegangi pergelangan kaki kirinya, sebuah pemandangan yang membuat semua orang di stadion terdiam. Tim medis segera memberikan pertolongan, dan Musiala harus ditandu keluar lapangan.
"Saya jarang sekali marah di babak pertama, tidak terhadap pemain saya. Ada banyak hal dalam hidup yang penting, jauh lebih penting daripada ini. Namun pada akhirnya, bagi mereka, ini adalah hidup mereka," kata Kompany.
"Dan seseorang seperti Jamal hidup untuk ini dan dia bangkit dari kemunduran. Dan kemudian itu terjadi dengan cara yang terjadi dan Anda merasa tidak berdaya…”
"Saat saya duduk di sini di sebelah Anda sekarang, hal yang membuat darah saya masih mendidih saat ini, bukanlah hasilnya. Saya mengerti ini adalah sepak bola. Namun faktanya itu terjadi pada seseorang yang, pertama, sangat menikmati permainan tetapi juga sangat penting bagi kami."
Cedera Musiala, yang kemudian dikonfirmasi sebagai patah tulang fibula dan dislokasi pergelangan kaki, adalah pukulan telak bagi Bayern. Ini adalah cedera serius yang akan membuatnya absen dalam waktu yang sangat lama.
Baca juga: Musiala Alami Cedera Horor, Bayern Konfirmasi Operasi dan Absen Panjang
Dampak pada Performa dan Kekalahan Bayern
Kehilangan Musiala di babak pertama jelas memengaruhi strategi dan performa Bayern. Pemain berusia 22 tahun itu adalah salah satu motor serangan utama tim, dan absennya dia membuat Bayern kesulitan untuk menembus pertahanan PSG yang solid. Meskipun Bayern menciptakan beberapa peluang, mereka gagal mengonversinya menjadi gol, dan akhirnya harus takluk 2-0.
Yang membuat cedera ini semakin pahit adalah fakta bahwa itu merupakan penampilan pertama Musiala sebagai starter sejak ia pulih dari masalah hamstring. Setelah berjuang keras untuk kembali ke kebugaran penuh, nasib buruk kembali menimpanya di panggung sebesar Piala Dunia Antarklub.
Meski absen dalam 11 pertandingan musim lalu, Musiala merupakan salah satu pemain kunci Bayern sepanjang musim, mencetak 21 gol dan mencatatkan delapan assist dalam 44 penampilannya di semua kompetisi.
Kemarahan Kompany adalah cerminan dari kepedulian yang lebih luas di dunia sepak bola tentang beban kerja pemain dan risiko cedera di kalender yang semakin padat. Insiden Musiala ini menjadi pengingat pahit akan harga yang harus dibayar oleh para atlet di panggung global.