Mascherano: Kemarahan Jadikan Messi Lebih Berbahaya Lawan PSG

Jelang bentrokan yang sangat dinantikan melawan Paris Saint-Germain di Piala Dunia Antarklub 2025, pelatih kepala Inter Miami, Javier Mascherano, memberikan pandangannya yang menarik tentang Lionel Messi.
Menurut Mascherano, emosi, khususnya "kemarahan", justru bisa membuat bintang Argentina itu menjadi ancaman yang jauh lebih besar di lapangan.
Sisi Lain Sang Maestro
Seperti yang diketahui, PSG akan bertemu dengan mantan bintang mereka, Lionel Messi, yang kini membela Inter Miami pada babak 16 besar Piala Dunia Antarklub 2025.
Mascherano mengatakan Messi bisa mengarahkan amarahnya pada laga tersebut, setelah bintang Argentina tersebut mengatakan tidak bahagia saat bermain di Paris.
"Bagi kami, lebih baik jika Messi bermain dengan marah," kata Mascherano kepada ESPN. "Ia adalah salah satu pemain yang, ketika ada sesuatu yang mengganjal dalam pikirannya, memberikan sedikit tambahan."
Pandangan ini memberikan perspektif baru tentang Messi, yang seringkali terlihat tenang dan dingin di lapangan. Namun, Mascherano menyiratkan bahwa di balik ketenangan itu, ada api yang bisa menyala, terutama saat menghadapi tantangan besar atau ketidakadilan yang dirasakannya. Kemarahan ini bukan bersifat negatif, melainkan bentuk dari tekad murni untuk meraih kemenangan.
Baca juga: Reuni Lionel Messi, Inter Miami Hadapi PSG di Babak 16 Besar Piala Dunia Antarklub
Menanti Reuni Kontra PSG
Kejutan terjadi di Piala Dunia Antarklub ini di mana PSG yang menjadi juara Grup B, akan menghadapi runner-up dari Grup A, yang dihuni oleh tuan rumah Inter Miami, yang saat ini dibela oleh Lionel Messi.
Pertandingan ini akan menjadi ajang reuni antara Messi mantan timnya. Selain itu, juga terdapat reuni lain, di mana Enrique juga akan kembali bertemu Messi, pemain yang dilatihnya saat di Barcelona.
Selain Messi, Inter Miami memiliki beberapa pemain bintang seperti Luis Suarez, Sergio Busquets, dan Jordi Alba, ditambah Mascherano, yang juga pernah diasuh Enrique di Barcelona.
"Luis Enrique adalah sahabat saya, lebih dari sekadar pernah melatihnya selama tiga tahun,” tambah Mascherano.
"Kami memiliki hubungan yang sangat baik. Merupakan suatu kehormatan untuk berhadapan dengan salah satu pelatih terbaik yang pernah saya miliki dalam karier saya."