Guardiola Sesali Man City Disingkirkan Al-Hilal di Piala Dunia Antarklub

Sebuah kejutan besar terjadi di Piala Dunia Antarklub 2025. Manchester City, raksasa Premier League Inggris, harus menelan pil pahit setelah secara tak terduga tersingkir dari turnamen di babak 16 besar, takluk dari wakil Arab Saudi, Al-Hilal.
Manajer The Citizens, Pep Guardiola, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya, terutama atas kegagalan timnya memanfaatkan sejumlah peluang emas di babak pertama.
Penyesalan Atas Peluang yang Terbuang
Kekalahan dramatis ini mengakhiri ambisi Manchester City di panggung global, sebuah hasil yang sama sekali tidak diperkirakan mengingat status mereka sebagai juara Liga Champions Eropa dan salah satu tim terbaik di dunia. Pertandingan yang berlangsung sengit itu berakhir dengan kemenangan Al-Hilal 4-3 melalui perpanjangan waktu.
Usai pertandingan, Guardiola terlihat sangat frustrasi, bukan karena performa tim secara keseluruhan, melainkan karena kurangnya efisiensi di depan gawang. Ia secara spesifik menyoroti babak pertama, di mana Manchester City seharusnya bisa unggul jauh.
Guardiola dikenal sebagai pelatih yang sangat menuntut kesempurnaan dari para pemainnya, terutama dalam hal penyelesaian akhir. Kegagalan untuk mengonversi dominasi menjadi gol-gol yang cukup terbukti menjadi bumerang bagi timnya. Al-Hilal, di sisi lain, menunjukkan ketahanan luar biasa dan mampu memanfaatkan peluang mereka dengan lebih baik.
"Level kompetisi ini adalah Piala Dunia," kata Guardiola. "Satu-satunya penyesalan saya adalah kami membiarkan mereka berlari sedikit lebih banyak dari yang diharapkan.
"Melawan tim yang bertahan sangat dalam, para pemain sayap bermain sangat cemerlang. Peluang yang kami miliki di banyak, banyak area. Bounou melakukan banyak penyelamatan dan, pada akhirnya, Anda harus mencetak gol, Anda harus klinis."
Baca juga: Al Hilal Singkirkan Man City, Inzaghi: Kayak Taklukkan Everest
Pukulan Telak bagi Ambisi City
Tersingkirnya Manchester City di babak 16 besar adalah pukulan telak bagi ambisi mereka di Piala Dunia Antarklub. Sebagai tim yang selalu menargetkan setiap trofi, kegagalan ini akan memicu evaluasi mendalam di internal klub. Ini juga menjadi pengingat bahwa di sepak bola, tidak ada jaminan, dan setiap lawan harus dihadapi dengan fokus penuh.
Guardiola menambahkan bahwa timnya harus belajar dari kekalahan ini. "Kami ingin terus maju, tidak mudah berada di sini setiap empat tahun sekali," ujar Guardiola.
"Tim masih memiliki perasaan itu, bahwa tim bermain dengan baik. Namun, kami pulang dan sekarang saatnya untuk beristirahat, menyegarkan pikiran, dan kembali untuk musim depan."
Kekecewaan atas peluang yang terbuang akan membayangi Manchester City saat mereka kembali ke Inggris. Kini, mereka harus mengalihkan fokus sepenuhnya pada persiapan musim baru Liga Primer, dengan harapan bisa melupakan kekecewaan di Piala Dunia Antarklub ini.