Thomas Tuchel Siap Bawa Inggris Juara Piala Dunia

Pelatih baru tim nasional Inggris Thomas Tuchel mengatakan dirinya siap untuk membawa the Three Lions juara Piala Dunia 2026 mendatang.
Seperti yang telah diumumkan pada Rabu (16/10), Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) telah menunjuk pelatih asal Jerman tersebut akan menukangi timnas. Ia memulai tugasnya pada Januari mendatang.
Ia meneken kontrak berdurasi 18 tahun, dengan target utama meraih kesuksesan di Piala Dunia mendatang yang akan digelar di Amerika Serikat, kanada, dan Meksiko.
“Saya berkesempatan membaca kutipan dari Pele di gedung Wembley, yang mengatakan, ‘Wembley adalah jantung, ibu kota, dan katedral sepak bola’. Saya rasa dia benar sekali,” kata Tuchel, dikutip dari situs resmi FA.
“Saya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk berterima kasih kepada FA, khususnya Mark [Bullingham] dan John [McDermott] atas kepercayaan mereka.”
“Saya sangat gembira memulai perjalanan ini pada bulan Januari bersama staf di St. George’s Park dan tentu saja sekelompok pemain istimewa untuk mewujudkan impian kami di Amerika."
Seperti yang diketahui, Inggris saat ini tidak memiliki pelatih permanen setelah Gareth Southgate meninggalkan skuad usai kalah melawan Spanyol di final Piala Eropa 2024.
Pelatih junior timnas, Lee Carsley ditunjuk sebagai pelatih interim dan dijanjikan untuk menangani tim pada tiga jeda internasional pertama musim ini.
FA pun memiliki beberapa nama yang menjadi kandidat duduk di kursi panas. Pelatih Manchester City, Pep Guardiola, sebelumnya dikabarkan menjadi kandidat kuat. Namun ia masih memiliki kontrak dengan City yang akan berakhir pada akhir musim. Eddie Howe dan Graham Potter juga sempat digadang-gadangkan untuk menukangi the Three Lions.
Ditunjuknya pelatih 51 tahun ini tentu menjadi perdebatan karena FA tidak menunjuk pelatih dari dalam negeri, melainkan dari negara rival di level internasional.
Namun Tuchel menekankan dirinya akan melanjutkan warisan yang ditinggalkan Southgate yang telah mendampingi timnas selama delapan tahun.
"Kami akan terus mengembangkannya. Gareth telah melakukan pekerjaan yang fantastis dalam hal keberlanjutan dan kesinambungan,” jelas Tuchel.
“Lihat saja hasil di turnamen, konsistensinya luar biasa. Tim U-21 memenangkan gelar, tim yang lebih muda memenangkan gelar, tim wanita memenangkan gelar.”
“Kami ada di sana, federasi juga ada di sana dan itu merupakan bagian besar dalam mengambil pekerjaan ini."
— England (@England) October 16, 2024
Tuchel memulai kariernya bersama Mainz dan namanya naik daun saat memenangkan DFB-Pokal bersama Borussia Dortmund. Ia kemudian meraih enam titel bersama Paris Saint-Germain dan meraih gelar Champions League dan Piala Dunia Antarklub saat menukangi Chelsea.
Terakhir ia melatih Bayern Munich. Meski berhasil meraih gelar Bundesliga pada musim pertamanya, namun selanjutnya ia gagal memberikan gelar juara untuk tim raksasa Jerman tersebut. Bayern pun untuk pertama kalinya dalam 12 musim terakhir gagal meraih gelar liga.
Hal tersebut membuatnya harus terbiasa dengan ritme yang berbeda dari sepak bola klub dan internasional.
“Ini hal yang baru karena saya berasal dari klub sepakbola, jadi ritmenya baru, yang mana mengasyikkan. Saya sangat terbuka terhadap hal itu,” tutur Tuchel.
Berkat perjalanannya bersama Chelsea, ia memiliki kesan positif akan sepak bola Inggris.
“Saya senang tinggal di Inggris dan saya senang bekerja di Inggris serta pendekatan terhadap sepak bola di sini,” kenang Tuchel.
“Kegembiraan seputar sepak bola merupakan pengalaman yang luar biasa bagi saya. Merupakan keinginan besar saya untuk kembali ke Inggris dan bekerja di Inggris, jadi melakukannya sebagai pelatih nasional sungguh luar biasa.”
“Kami tidak sabar untuk memulai pada bulan Januari dan mengadakan kamp pertama dengan para pemain pada bulan Maret.”
Masih lama bagi Tuchel untuk memimpin laga pertamanya bersama Inggris. Setelah menjabat pada Januari, ia baru menjalani pertandingan perdana pada Maret mendatang.
Namun hal itu menjadi awal dari perjalanan selama 18 bulan untuk membawa Inggris meraih titel Piala Dunia keduanya.
“Jangka waktu, dari Januari hingga Piala Dunia, sangat mengasyikkan dan sesuai dengan dorongan saya untuk mendorong kelompok pemain ini,” tegas Tuchel.
“Kami memiliki rekor yang kuat di turnamen dan sekarang kami bertujuan untuk melampauinya dan mengenakan bintang kedua di jersey kami."
Inggris baru pertama kali meraih gelar Piala Dunia yang terjadi pada 1966. Sejak itu the Three Lions sulit kembali ke puncak kejayaan tersebut. Sejak itu, hasil terbaik di level internasional terjadi di era Southgate saat dua kali mencapai final Piala Eropa.
Namun dua kali itu juga Inggris gagal menembus garis akhir sebagai juara. Tuchel lalu menjelaskan cara agar tim barunya bisa kembali mengangkat mahkota juara.
“Pertama-tama, kami sudah sampai di sana. Konsistensinya mengesankan dan menunjukkan bahwa kami memiliki pemain yang bersaing di liga terkuat di dunia setiap hari,” kata Tuchel.
“Kami memiliki bahan-bahannya. Kami sepenuhnya yakin bahwa inilah saatnya untuk menerapkan beberapa pola dan perilaku sepak bola yang dapat membantu mendorong tim ini melewati batas.”
“Kami akan membutuhkan keberuntungan dan momentum. Kami akan membutuhkan keberuntungan dengan cedera dan mungkin beberapa keputusan dalam pertandingan. Itu sudah pasti. Namun, kami merasa yakin dapat menambahkan sesuatu yang akan membantu.”
“Yang terpenting, jika kami berbicara tentang target kami untuk menambah bintang kedua, kami harus membuktikan diri sepanjang waktu. Kami harus memenuhi standar tersebut.”