Pelatih Italia Luciano Spalletti mengaku frustrasi usai timnya ditahan imbang 2-2 oleh Belgia dalam lanjutan laga Nations League, Jumat (11/10) dini hari WIB. Namun ia juga tidak ingin menyalahkan kartu merah yang diterima Lorenzo Pellegrini pada laga tersebut.

Italia mengawali pertandingan dengan gemilang setelah Andrea Cambiasso berhasil membawa Azzurri unggul dalam satu menit. Mateo Retegui lalu menggandakan kedudukan pada menit ke-24.

Namun situasi di Stadio Olimpico berubah ketika Pellegrini diusir wasit karena tekel terhadap Arthur Theate pada menit ke-38.

Belgia lalu membalas lewat gol Maxim De Cuyper, sebelum Leandro Trossard menyamakan skor.

“Ada insiden yang dapat mengacaukan semua yang telah Anda persiapkan dan lakukan,” kata Spalletti, dikutip dari Football Italia.

“Kami harus lebih baik dalam bereaksi terhadap situasi ini dan mengarahkan insiden tersebut, tetapi pada saat-saat seperti malam ini, itu tidak mungkin. Saya melihat kekecewaan para pemain di ruang ganti karena mereka tidak memenangkan pertandingan. Anda dapat melihat bahwa mereka sadar bahwa mereka memegang kendali dan berada di jalur yang tepat untuk meraih kemenangan lainnya, tetapi ada juga sedikit nasib buruk.”

“Itu adalah penampilan yang bagus bahkan saat bermain dengan 10 orang, meskipun kami bermain terlalu dalam. Saya sempat ragu di babak pertama apakah akan kembali ke pertahanan empat orang, tetapi saya pikir jika kami bertahan selama 20 menit lagi dan kemudian berganti, itu akan membuat mereka lebih sulit.”

“Sulit melawan penyerang Belgia, karena mereka memiliki kecepatan yang luar biasa, jadi mereka menendang bola sejauh 10 meter ke depan dan tahu bahwa mereka akan berlari lebih dulu.”

Italia tampil gemilang pada partai pembuka Nations League 2024-25 dengan kemenangan 3-1 atas Prancis dan 2-1 atas Israel pada September lalu.

Sebelumnya Italia menderita hasil mengecewakan di Piala Eropa 2024, setelah gugur di babak 16 besar dengan kekalahan dari Swiss.

Spalletti pun menyebut permainan timnya telah meningkat pada laga melawan Belgia.

“Saya pikir kami benar-benar meningkat, karena alih-alih kebobolan di menit pertama, kali ini kami mencetak gol,” jelas Spalletti.

“Semua orang siap berkorban, kami mengoper bola keluar dari belakang dan menyerang ruang.”

“Kami dipaksa untuk berbuat lebih banyak saat bermain dengan 10 orang dan memiliki beberapa peluang saat merebut bola kembali untuk mencetak gol ketiga, sedangkan kami praktis tidak membiarkan Belgia melakukan apa pun dari permainan terbuka melawan Donnarumma.”

Pada laga selanjutnya, Italia akan menjamu Israel pada Selasa (15/10) dini hari WIB.