Pelatih timnas Prancis, Didier Deschamps, membela stafnya dari gelombang kritik yang datang dari Paris Saint-Germain (PSG)

Kritik ini muncul setelah dua pemain kunci mereka, Ousmane Dembélé dan Désiré Doué, kembali ke ibu kota Prancis dengan cedera yang dialami saat tugas internasional.

Dembele dan Doue Cedera

Meskipun Prancis mencatatkan kemenangan di laga pertama kualifikasi Piala Dunia melawan Ukraina, berita tentang cedera Dembélé dan Doué dengan cepat menjadi fokus utama.  

PSG mengonfirmasi pada hari Sabtu bahwa Dembele, 28 tahun, akan absen sekitar enam minggu karena cedera hamstring yang parah, sementara Doue, 20 tahun, akan absen sekitar empat minggu karena masalah pada betis kanannya.

Baca juga: Paul Pogba Bermimpi Kembali ke Timnas Prancis

PSG mengklaim telah memberikan informasi medis kepada Federasi Sepak Bola Prancis (FFF) mengenai beban kerja yang tepat bagi para pemain klub. Namun timnas tidak menangani hal tersebut secara optimal.

"Tentu saja ini menyedihkan bagi Ousmane dan Desire, karena cedera mereka, dan kami kehilangan dua pemain penting untuk pertandingan besok," ujar Deschamps.

"Namun, kami melakukan segala sesuatunya secara profesional dan progresif, seperti yang selalu kami lakukan kepada semua pemain, dengan mempertimbangkan perasaan mereka."

Sejarah Panjang Cedera Dembele

Cedera Dembélé, khususnya, menimbulkan kekhawatiran karena ia memiliki riwayat cedera yang panjang. Meskipun Deschamps mengklaim telah berhati-hati, kritikan dari PSG menunjukkan adanya ketegangan. Ini bukan kali pertama klub top dan timnas saling bertentangan terkait kebugaran pemain. Namun, kali ini, kritik datang dari klub yang baru saja menjadi juara Eropa, memberikan bobot yang signifikan pada keluhan mereka.

Dalam pernyataan yang dirilis pada hari Minggu, PSG mengatakan klub telah menulis surat kepada FFF untuk "mendesak" protokol koordinasi medis baru yang "lebih transparan dan kolaboratif" antara klub dan tim nasional.

Baca juga: Deschamps Dukung Dembélé Raih Ballon d'Or 2025

Namun Deschamps menepis anggapan adanya konflik antara klub dan negara.

"Ini menyangkut dua pemain PSG," ujarnya. "Tapi PSG bukan lawan kami — klub-klub tidak pernah. Saya sendiri pernah berada di sisi yang berlawanan. Satu-satunya lawan kami adalah Islandia, dan itu besok."

Buat kamu yang gak mau ketinggalan berita-berita menarik serta trivia unik seputar olahraga dari mulai sepak bola, basket, hingga MotoGP, yuk gabung channel Whatsapp official Yuk Sports DI SINI!