Gelandang Bayern Munich, Jamal Musiala, dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk memasukkan klausul pelepasan dalam kontrak barunya yang sedang dinegosiasikan.

Hal ini bisa membuka jalan bagi kepindahannya di masa depan, meskipun pembicaraan mengenai kontrak baru masih berlangsung.

Musiala Masuki 18 Bulan Terakhir Kontraknya

Saat ini, Musiala memasuki 18 bulan terakhir dari kontrak lima tahunnya yang ia tandatangani pada 2021—kontrak yang disepakati saat ia baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-18 dan belum memiliki banyak pengalaman bermain di tim utama. 

Kini, pada usia 21 tahun, Musiala dianggap sebagai salah satu pemain serang terbaik di Eropa. 

Meski begitu, ketidakpastian tentang perpanjangan kontraknya membuat para penggemar Bayern khawatir, terutama dengan adanya kabar terkait ketertarikan klub-klub besar seperti Manchester City.

Kesepakatan Gaji Tercapai, Tapi Masih Ada Perselisihan

Menurut laporan SportBild, Musiala dan Bayern Munich sebenarnya telah mencapai kesepakatan mengenai paket gaji baru—Musiala tidak meminta gaji yang membuatnya menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di klub. 

Namun, yang masih menjadi masalah adalah klausul pelepasan. Bayern Munich tampaknya sangat menentang penyertaan klausul pelepasan dalam kontrak baru Musiala. 

Klub Bundesliga ini ingin tetap mengontrol masa depan pemain muda mereka dan hanya akan menjual jika mereka memilih untuk melakukannya. 

Oleh karena itu, saat ini tidak ada pemain di skuad Bayern yang memiliki klausul pelepasan dalam kontraknya.

Musiala Ingin Klausul Pelepasan Sebesar €175 Juta

Di sisi Musiala, ia dikabarkan menginginkan klausul pelepasan senilai €175 juta (£146 juta). Meskipun angka ini tidak dianggap sebagai hal yang bisa menggagalkan kesepakatan, Musiala lebih memilih kontrak berdurasi lima tahun daripada empat tahun jika klausul tersebut dimasukkan. 

Semakin lama durasi kontrak yang ditawarkan, semakin masuk akal bagi Musiala untuk meminta klausul tersebut.

Angka Besar, Tapi Masih Terjangkau untuk Klub Seperti Manchester City

Meskipun €175 juta merupakan jumlah yang besar, jumlah ini tidak sebesar klausul pelepasan yang dimiliki pemain-pemain top seperti yang diterapkan oleh Real Madrid dan Barcelona, yang memiliki klausul buyout miliaran euro di setiap kontrak mereka. 

Bagi klub-klub seperti Manchester City yang tengah merencanakan pembangunan ulang skuad dalam beberapa bursa transfer mendatang, klausul €175 juta untuk pemain sekelas Musiala bisa jadi terjangkau, mengingat dia akan menjadi pusat permainan tim tersebut dalam satu dekade ke depan. Dalam hal ini, Bayern Munich bisa terpaksa kehilangan Musiala tanpa kendali penuh.

Klausul tersebut akan menjadi rekor transfer terbesar dalam sejarah Manchester City, meskipun masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan rekor transfer dunia pada 2017, ketika Neymar pindah dari Barcelona ke Paris Saint-Germain dengan harga €222 juta (£199 juta).

Musiala Sudah Familiar dengan Inggris

Musiala bukanlah orang asing dengan kehidupan dan sepak bola di Inggris. Meskipun lahir di Stuttgart, Jerman, ia sempat tinggal di Southampton dan London antara usia tujuh hingga 16 tahun. 

Bahkan, ia sempat mewakili tim nasional Inggris di level junior sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali ke Jerman dan bermain untuk timnas senior.

Dengan latar belakang yang kuat dan potensi besar, Musiala mungkin akan menjadi incaran klub-klub top Eropa jika Bayern Munich gagal memenuhi permintaannya tentang klausul pelepasan. 

Pemain muda berbakat ini tentu akan menjadi investasi jangka panjang bagi klub mana pun yang berhasil merekrutnya, dan Bayern Munich bisa menghadapi dilema besar jika mereka tidak dapat menemukan kesepakatan dengan sang pemain.