Taklukkan Alcaraz, Sinner Rebut Gelar Wimbledon untuk Pertama Kalinya

Di tengah gemuruh sorak-sorai dan ketegangan yang memuncak di Centre Court, Jannik Sinner mengukir namanya dalam sejarah tenis. Petenis Italia itu menundukkan rival sengitnya, Carlos Alcaraz, dengan skor 4-6, 6-4, 6-4, 6-4 pada Minggu (13/7), untuk merebut trofi Wimbledon perdananya dan mahkota Grand Slam keempatnya.
Kemenangan ini juga sekaligus membalaskan kekalahannya dari petenis Spanyol itu di final French Open yang epik bulan lalu.
Alcaraz Rebut Set Pertama
Pertarungan sengit di lapangan rumput ikonik London ini menampilkan tenis kelas dunia dari kedua pemain muda tersebut. Alcaraz, juara bertahan dua kali, memulai dengan kuat, merebut set pertama dan menunjukkan mengapa ia adalah salah satu kekuatan dominan di olahraga ini.
Sinner sempat unggul 3-2 saat mematahkan servis Alcaraz, tetapi Alcaraz bangkit kembali sebelum melakukan pengembalian spektakuler untuk menutup set pembuka dan ia merayakannya dengan mengatupkan telinganya.
Baca juga: Carlos Alcaraz Ungkapkan Jagoannya di Ballon d'Or 2025
Sinner Comeback
Sinner langsung mematahkan servis Alcaraz di gim pembuka pada set kedua. Meski sengit saat skor 3-1 dan 4-3, Sinner akhirnya mengamankan set kedua.
Set ketiga berlangsung sengit di mana kedua pemain tidak dapat unggul. Lalu Sinner berhasil unggul 5-4 saat mematahkan servis Alcaraz, dan mempertahankan servisnya untuk memenangkan set ketiga.
Pada set penentuan, situasi tidak jauh berbeda, Sinner menunjukkan ketenangan dan ketahanan yang luar biasa, secara bertahap mengambil alih kendali pertandingan. Dengan servis yang presisi, forehand yang mematikan, dan pertahanan yang tak kenal lelah, Sinner membalikkan keadaan, memenangkan set ketiga dan menjadi juara.
Pencapaian Bersejarah
Kemenangan yang diperjuangkan dengan keras ini tidak hanya menandai pencapaian pribadi yang monumental bagi Sinner, tetapi juga momen bersejarah bagi tenis Italia. Dengan mengangkat trofi tersebut, Sinner menjadi petenis Italia pertama yang mengamankan gelar Wimbledon di nomor tunggal.
Rivalitas antara Sinner dan Alcaraz telah menjadi salah satu yang paling menarik di dunia tenis saat ini, dan final Wimbledon ini hanyalah babak terbaru dalam saga mereka yang mendebarkan.
Setelah kekalahan pahit di Paris, Sinner datang ke All England Club dengan tekad yang membara, dan ia berhasil menyalurkan energi itu menjadi penampilan yang sempurna di panggung terbesar.