Christian Horner membuka suara soal Daniel Ricciardo yang didepak dari tim RB. Bos tim Red Bull tersebut mengatakan penasehat Red Bull motorsport, Helmut Marko, sudah ingin pembalap Australia tersebut angkat kaki sejak Juni lalu.

Ricciardo resmi meninggalkan tim RB setelah diumumkan pada Kamis (26/9) malam WIB. Ia akan digantikan oleh pembalap asal Selandia Baru Liam Lawson pada GP Amerika Serikat hingga akhir musim ini.

Rumor Ricciardo yang akan angkat koper dari keluarga RB sudah terdengar saat GP Singapura akhir pekan lalu. Balapan tersebut bahkan sudah diperkirakan menjadi balapan terakhir bagi pembalap berusia 35 tahun ini.

Namun dalam F1 Nation podcast, Horner mengatakan Ricciardo terpaksa angkat koper karena kurangnya konsistensi sejak kembali bergabung ke Formula 1. 

Kesabaran Marko juga sudah mulai menipis sejak GP Spanyol yang berlangsung pada Juni lalu dan tekanan sudah berada di pundak Ricciardo sejak saat itu.

"Dia (Ricciardo) mengawali musim dengan buruk, dan kemudian Miami menjadi akhir pekan yang terdiri dari dua babak," kata Horner.

"Pagi hari Jumat dan Sabtu sangat fantastis, dan Daniel tampak seperti orang yang dulu bertahan melawan Ferrari dan mengungguli mobil.”

"Tetapi kemudian Sabtu sore dan Minggu menjadi bencana. Jadi bahkan di sekitar Barcelona, ​​Helmut ingin ia keluar dari mobil, dan sudah ada banyak tekanan padanya di sana.”

"Saat kami tiba di Montreal, Jacques Villeneuve-lah yang membuatnya bersemangat dengan memberinya waktu yang sulit, dan itu benar-benar membuatnya bersemangat, karena cara dia mengemudikan mobil pada akhir pekan itu, dia memegang kendali dan menghasilkan balapan yang sangat kuat.”

"Jadi saya berkata (kepada Ricciardo): hubungi Jacques setiap kali di setiap grand prix, selama sisa tahun ini, karena apa pun yang dia katakan, itu pasti berhasil."

Ricciardo tidak mendapatkan kursi di F1 untuk musim 2023 dan harus puas menjadi pembalap ketiga Red Bull. Namun ia tidak perlu menunggu lama kembali ke lintasan setelah AlphaTauri (penerus Toro Rosso dan pendahulu RB), mendepak Nyck de Vries dan digantikan oleh Ricciardo.

Ia memiliki peluang untuk kembali menjadi pembalap Red Bull menggantikan Sergio Perez. Namun karena performa buruk, peluang ini tidak terwujud, meski performa Perez juga tidak jauh berbeda.

“Saya sudah berusaha sebaik mungkin untuk memberinya waktu sebanyak mungkin di dalam mobil agar dia bisa menyelesaikan tugasnya. Kalau tidak, dia pasti sudah keluar dari mobil setelah Barcelona,” jelas Horner.

“Semua pembalap berada di bawah tekanan untuk menyelesaikan tugas, tetapi alasan Daniel berada di dalam mobil itu adalah untuk mengembalikan dirinya ke posisi yang tepat untuk membereskan masalah jika Checo tidak menyelesaikan tugasnya.”

"Masalahnya adalah mereka berdua memiliki masalah dengan performa pada waktu yang berbeda-beda. Checo memulai musim dengan sangat baik, sangat kuat, dan Daniel kesulitan.”

“Dan kemudian, jelas, saat Checo kehilangan performa, Daniel menemukan sedikit performa. Namun, tidak pernah cukup meyakinkan untuk mengatakan, 'oke, kita harus mengganti kedua pembalap'."