Ruben Amorim menegaskan bahwa keputusan untuk tidak memasukkan Marcus Rashford dalam skuad Manchester United untuk pertandingan kekalahan 4-3 di Tottenham pada perempat final Carabao Cup pada Kamis lalu bukanlah sebuah kesalahan.

Rashford mengungkapkan pada hari Selasa bahwa dirinya "siap untuk tantangan baru" setelah pelatih United, Amorim, memutuskan untuk meninggalkan pemain berusia 27 tahun itu dalam kemenangan derby 2-1 melawan Manchester City pada hari Minggu.

Meskipun kontrak Rashford di klub berlaku hingga 2028 dan Amorim menegaskan bahwa dia ingin "talenta besar" tersebut tetap di tim pada hari Rabu, Rashford tetap tidak dibawa untuk pertandingan Piala Liga di ibu kota, yang semakin memicu spekulasi mengenai masa depannya.

Manchester United tertinggal 3-0 setelah 54 menit di Tottenham, dan meskipun ada perlawanan di babak kedua, mereka tersingkir dari kompetisi, namun pelatih asal Portugal itu membela keputusannya.

Keputusan untuk Tidak Memanggil Rashford Bukanlah Kesalahan

Saat ditanya apakah keputusan untuk tidak memanggil Rashford adalah sebuah kesalahan, Amorim menjawab, "Tidak, itu bukan kesalahan."

"Saya merasa bahwa saya melakukan hal yang benar untuk tim, jadi itu tidak pernah menjadi kesalahan. Kami harus membuat seleksi."

"Terkadang, seperti dalam pertandingan ini, Anda merasa bahwa beberapa pemain yang masuk ke lapangan bisa sedikit mengubah jalannya pertandingan. Terkadang memang seperti itu."

"Saya rasa ini bukan kesalahan karena saya selalu merasa saya melakukan yang terbaik untuk tim berdasarkan cara pandang saya."

Rashford hanya mencetak 15 gol dalam 67 penampilan dalam 18 bulan terakhir sejak menandatangani kontrak besar hingga 2028, dengan masa depannya diprediksi akan menjadi topik perbincangan besar dalam sebulan ke depan.