Xabi Alonso punya kenangan yang manis ketika berhadapan dengan AC Milan saat masih menjadi pemain. Sosok asal Spanyol itu mengangkat gelar Liga Champions pertamanya dengan mengalahkan Rossoneri.

Publik tentu mengetahui apa yang terjadi di final Liga Champions 2005. Kala itu, Alonso dan Liverpool mencatatkan sejarah sekaligus keajaiban. Tertinggal tiga gol pada babak pertama, mereka bisa menyamakan kedudukan pada awal babak kedua. Hasilnya, tim yang saat itu dilatih oleh Rafa Benitez keluar sebagai juara lewat adu penalti.

Pada Rabu (2/10) dini hari WIB, Alonso akan kembali menghadap AC Milan. Namun, statusnya kini sudah berganti menjadi pelatih. Pria berusia 42 tahun itu akan memimpin Bayer Leverkusen untuk menghadapi AC Milan. Sebagai catatan, ini merupakan pertemuan pertama antara Leverkusen dan AC Milan.

Bermain di kandang sendiri, BayArena, Alonso tidak sabar untuk bisa kembali bertarung melawan AC Milan. Namun, dirinya menegaskan sudah melupakan kenangan indahnya di atas demi bisa fokus penuh dan membuat memori indah lainnya.

“Itu adalah salah satu pertandingan terpenting dalam karier saya dan malam yang hebat. Itu adalah kenangan yang hebat, tetapi fokus kami adalah di sini dan saat ini,” kata Alonso.

“Ini adalah pertandingan melawan tim besar dalam sejarah sepak bola. AC Milan adalah tim top dengan banyak individu berkualitas. Mereka memiliki pemain-pemain yang berbahaya dan bekerja sama dengan baik di lapangan,” lanjutnya.

“Oleh karenanya, kami harus memberikan penampilan dengan level terbaik dan bermain dengan konsentrasi yang tinggi seperti biasanya,” pungkas Xabi Alonso.