Jose Mourinho, pelatih Fenerbahce, menyampaikan kritik yang keras kepada Atilla Karaoglan, wasit Video Assistant Referee (VAR), yang bertugas saat timnya bertanding melawan Trabzonspor pada Minggu (3/11).

Pria asal Portugal tersebut mengaku sangat kecewa dengan kualitas wasit di Liga Turki. Bahkan, Mourinho menyatakan bahwa jika dirinya tidak akan menerima pinangan untuk menjadi pelatih Fenerbahce jika mengetahui kualitas wasit di kompetisi ini begitu buruk.

Kronologi

Dalam pertandingan ini, Fenerbahce memang berhasil meraih kemenangan dengan skor 3-2. Mereka sempat unggul melalui gol yang dicetak oleh Fred pada menit 42, tetapi berbalik tertinggal akibat dua gol penalti dari Trabzonspor yang dibuat oleh Simon Banza (59’).

Pada akhirnya, Fenerbahce meraih kemenangan usai mencetak dua gol melalui Edin Dzeko (75’) dan Sobyan Amrabat (90+12’). Gol dari Amrabat tersebut disambut oleh Mourinho dengan selebrasi yang begitu emosional. Ia masuk ke lapangan dan melakukan knee-slide.

Komentar Mourinho

Meski menang, Mourinho tetap kesal dengan kepemimpinan wasit dalam laga tersebut, terutama kepada Karaoglan. Pasalnya, wasit VAR tersebut membuat wasit utama, Oguzhan Cakir, mengubah pendiriannya sehingga memberikan dua penalti untuk Trabzonspor.

“Saya menyalahkan masyarakat Fenerbahce yang membawa saya ke sini. Mereka hanya memberi tahu saya separuh kebenaran. Mereka tidak memberi tahu saya kebenaran secara utuh. Jika mereka memberi tahu saya seluruh kebenarannya, saya tidak akan datang,” kata Mourinho mengutip BBC Sport.

“Namun, dengan separuh kebenaran dan perjuangan dari para pemain saya, kami melawan musum dan sistem. Dia (Karaoglan) begitu sigap untuk memberikan dua keputusan penalti yang mana tidak diberikan oleh wasit (utama),” lanjut Mourinho.

“Kemudian, dia tengah meminum teh Turki ketika ada penalti yang jelas bagi kami dan dia tidak memberikannya. Pemain terbaik pada pertandingan ini adalah Atilla Karaoglan. Kami tidak melihat dia, tetapi dialah wasitnya. Wasit utama hanya anak kecil yang ada di lapangan, tetapi wasit sesungguhnya adalah Atilla Karoglan,” tegas Mourinho.

“Dia berubah dari orang yang tidak terlihat menjadi pemain terbaik. Saya berbicara mewakili setiap pendukung Fenerbahce, kami tidak menginginkannya lagi. Kami tidak ingin dia sebagai wasit VAR, kami tidak ingin dia sebagai wasit lapangan,” pungkas Mourinho.

Sebagai catatan, kemenangan ini cukup krusial bagi Fenerbahce karena membawa mereka naik ke posisi kedua dengan 23 poin. Namun, mereka masih tertinggal cukup dari Galatasaray yang memiliki 28 angka. Sementara itu, Trabzonspor sendiri ada di posisi sebelas dengan 12 poin.