Pembalap Yamaha Fabio Quartararo mengalami nasib buruk di akhir MotoGP Emilia Romagna yang menyebabkannya gagal finis di urutan kelima. Hal ini karena motor YZR-M1 yang dikendarainya kehabisan bahan bakar saat dua tikungan sebelum garis akhir.

Quartararo yang menjadi satu-satunya pembalap Yamaha di sirkuit Misano setelah rekan setimnya Alex Rins absen karena sakit, tampil gemilang saat kualifikasi di posisi kesembilan, dan meraih poin dengan finis di posisi ketujuh pada sesi sprint.

Performa gemilang tersebut berlanjut di balapan utama. Ia diuntungkan dengan jatuhnya Brad Binder, Pedro Acosta, dan Francesco Bagnaia yang membuatnya naik ke posisi kelima.

Namun saat menjelang garis akhir, motornya kehabisan bensin dan terpaksa melambat dalam beberapa tikungan terakhir. Situasi ini membuatnya disalip Franco Morbidelli (Pramac) dan Maverick Vinales (Aprilia).

Padahal Quartararo berpeluang meraih posisi finis terbaik bersama Yamaha pada musim ini dengan menempati posisi kelima. Ia harus puas dengan posisi ketujuh di Misano, posisi terbaik pada musim ini yang juga diraih di Portugal dan San Marino GP.

“Saya kehabisan bahan bakar di tikungan kedua terakhir,” kata Quartararo kepada Canal+, dilansir dari Motorsport.com.

“Kami sudah agak lambat dalam hal tenaga mesin, dan kami tidak menahan dalam balapan untuk mencoba memaksimalkan apa yang kami miliki. Finis di posisi kelima atau ketujuh tidak benar-benar mengubah kami. Yang penting adalah kecepatan yang kami miliki , tetapi kami masih kehilangan banyak hal."

Di tengah-tengah dominasi Ducati, Quartararo menjadi satu-satunya pembalap yang tidak menunggangi Desmosedici di Misano saat balapan sebelum bensinnya habis. Hasil tersebut menjadi hal positif untuk pabrikan asal Jepang tersebut yang sulit bersaing melawan pabrikan asal Eropa.

Pembalap Prancis 25 tahun tersebut sudah empat kali menembus posisi di 10 besar pada musim ini. Sementara Rins meraih posisi kesembilan di Aragon belum lama ini. Jadi tidak heran hal ini akan menjadi motivasi tersendiri untuk musim depan, dengan Quartararo yang sudah meneken kontrak hingga 2026.

Quartararo saat ini berada di posisi ke-13 pada klasemen pembalap dengan 73 poin. Adapun Yamaha berada di posisi kesembilan pada klasemen tim, di atas dua tim dari Honda.

“Saya unggul satu detik dari Franky di sektor terakhir. Itu hanya soal finis. Itu hanya satu balapan lurus; tidak lebih,” jelas Quartararo.

“Tapi setidaknya saya tahu balapan yang kami lakukan adalah P5 dengan beberapa terjatuh di, tapi ini bisa terjadi pada siapa saja. Tapi saya pikir kecepatan yang kami buat sekarang sangat, sangat cepat.”

“Ini tiga balapan berturut-turut di mana kami mencetak poin di sprint. Bahkan tahun lalu kami tidak pernah benar-benar mencetak poin di sprint, jadi saya cukup senang.”

“Saya membuat beberapa start yang bagus akhir-akhir ini dan saya berharap kami bisa melakukannya lagi di (balapan) luar negeri. Saya pikir itu bagian yang paling sulit.”