Francesco Bagnaia meraih kemenangan sempurna di GP Jepang pada akhir pekan lalu. Pembalap Ducati Lenovo Team itu keluar sebagai juara di sesi balapan Sprint (5/10) dan juga balapan utama (6/10).

Hasil itu pun membuat peluang Bagnaia untuk mempertahankan gelar juara dunia semakin terbuka lebar. Kini, pria asal Italia berusia 27 tahun itu memiliki 382 poin, tertinggal sepuluh angka saja dari Jorge Martin (Prima Pramac Racing) sebagai pemuncak klasemen.

Bagnaia yang sudah menjadi juara dunia dalam dua musim terakhir (2022 & 2023) mengaku bahwa kesuksesan menyapu bersih kemenangan di GP Jepang tidaklah mudah.

Khusus untuk sesi balapan utama, ia memuji kinerja dirinya sendiri dan timnya dalam mengatur penggunaan ban. Baginya, itu menjadi salah satu faktor besar yang memungkinkan dirinya merebut kejayaan di sirkuit Motegi.

“Kami menuntaskan akhir pekan ini dengan poin maksimal. Kami melakukan pekerjaan yang sempurna. Hari ini (sesi balapan utama) juga tidak mudah. Pada awalnya, Pedro (Acosta, Red Bull GasGas Tech3) ada di sana (persaingan), kemudian Jorge (Martin) juga memiliki kecepatan yang kuat,” kata Bagnaia dikutip Eurosport.

“Pada lap-lap terakhir, saya cukup ketakutan dengan ban. Namun, kami mampu mengaturnya dengan ban yang sudah digunakan dan melakukan pekerjaan yang bagus terkait perhitungannya,” lanjut sosok yang akrab dipanggil Pecco itu.

“Ada 0,9 (detik jarak). Jadi, saya mengatakan, ‘Oke. Saya harus mendapatkan kembali kecepatan’, dan saya mendapatkannya. Begitu fantastis melihat selisih pun kembali tercipta,” tegasnya.

MotoGP musim ini tinggal menyisakan empat seri, yaitu di Australia (18—20 Oktober), Thailand (25—27 Oktober), Malaysia (1—3 November), dan Valencia (15—17 November). Menarik untuk menyaksikan apakah Bagnaia bisa menyalip Martin dan mempertahankan gelarnya atau tidak.